Prof Adhi Susanto Ketua Pembina Yayasan–UTDI Menerima Anugerah UGM 2021

Ary B Prass 22 Desember 2021, 17:07 WIB

untitled — Prof H Adhi Susanto MSc PhD dan Ir Teguh Wijono Budi Prasetijo MM. (ist)

YOGYA, KRJOGJA.com - Prof H Adhi Susanto MSc PhD, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Widya Bakti Yogyakarta selaku Badan Penyelenggara Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) menerima Anugerah UGM 2021 atas jasanya dalam bidang pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni. Penyerahan Anugerah oleh Rektor UGM dalam Rapat Terbuka Peringatan Dies Natalis ke-72 Senin, (20/12/2021).

Saat berada di kampus UTDI usai penganugerahan, Prof Adhi Susanto yang selama ini dikenal sebagai pencipta Gamelan Elektronik atau Gameltron berpesan kepada seluruh sivitas UTDI agar terus melakukan inovasi teknologi digital untuk memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia. Juga untuk mengangkat budaya luhur Bangsa Indonesia di kancah internasional.

“Saya yakin dengan pengalaman dalam mengelola perguruan tinggi selama lebih 40 tahun dan sumber daya yang dimiliki sebagai Perguruan Tinggi yang fokus pada pengembangan Teknologi Digital, UTDI akan mampu mencetak talenta-talenta digital yang mampu berperan aktif dalam memajukan bangsa Indonesia," paparnya saat ditemui wartawan di Kampus UTDI Jalan Raya Janti 143 Yogyakarta.

Ir Teguh Wijono Budi Prasetijo MM selaku Ketua Yayasan Pendidikan Widya Bakti yang menaungi UTDI menyampaikan bahwa Prof Adhi Susanto sebagai seorang ilmuwan telah puluhan tahun menjadi bagian dari UTDI semenjak masih berbentuk STMIK AKAKOM.

"Beliau aktif sebagai pengajar, anggota Senat, juga anggota Badan Penyelenggara," tegas Teguh.

Pidato ilmiah berjudul “Komputer: Teknologi, Informasi dan Humanisme” yang disampaikan dalam Pidato Dies Natalis STMIK AKAKOM tahun 2012 telah menginspirasi kita tentang pentingnya memanfaatkan teknologi dengan tepat dan bijak.

"Prof Adhi Susanto adalah figur yang menjadi panutan kita dalam ketekunan, kegigihan untuk terus belajar dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan tanpa mengenal usia, juga dalam kesederhanaan perilaku sehari-hari," tutup Teguh. (Sal)