UAA - Pemdes Guwosari Komitmen Tanggulangi Stunting

user
danar 09 Juli 2021, 05:10 WIB
untitled

BANTUL, KRJOGJA.com - Dalam rangka menangulangi kasus stunting atau kekerdilan, Universitas Alma Ata (UAA) Bidang Gizi dan Kesehatan Anak, serta Bidang Promosi Kesehatan melakukan pengabdian masyarakat bersinergi bersama Desa Guwosari. Program penanggulangan Stunting ini diwujudkan dalam bentuk edukasi yang menghadirkan praktisi dari staf pengajar UAA.

Pakar Bidang Gizi dan Kesehatan, dari UAA, Yulinda Kurniasari, S.Gz., M.P.H, Kamis (8/7/2021) menuturkan sasaran kegiatan pengabdian yakni para kader dari 19 Posyandu di wilayah Guwosari.

Adapun  kegiatan ini bertema “Pemberdayaan Masyarakat Guwosari Sebagai Desa Sehat Berdaya dalam Penanggulangan Stunting Pasca Pandemi COVID-19 Berbasis Pendekatan Partisipasi Keluarga dan Edukasi Stunting Terintegrasi”. Kegiatan ini merupakan Progran Kemitraan Masyarakat dengan pendanaan dari Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN) tahun 2021.

"Melalui kegiatan harapannya meski masa pandemi Covid-19 Desa Guwosari semakin berdaya dalam mencegah dan menanggulangi masalah stunting sehingga dapat bersinergi dengan program yang ada dengan Pemerintah Kabupaten Bantul, melalui pemberdayaan kader Posyandu," jelasnya.

Sementara pakar Promosi Kesehatan Anak, Ibu Anafrin Yugistyowati, S.Kep., Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.An menyampaikan tema mengenai “Promosi Kesehatan Bagi Kader” dan “Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Pada Anak Stunting”

Ditambahkan Anafrin dalam kegiatan juga dilakukan praktik berupa pemeriksaan tumbuh kembang anak dan teknis pencatatan.

"Kami juga meminta kader mengedukasi orang tua tentang stimulasi tumbuh kembang anak dan demo tentang pembuatan MP-ASI dengan memanfaatkan singkong yang merupakan bahan pangan melimpah di Guwosari dengan panduan oleh Resti Kurnia Triastanti, S.Gz, MPH," jelasnya.

Lurah Guwosari, Masduki Rahmad, S.IP mengakui stunting saat ini masih menjadi masalah yang harus diperhatikan di Bantul. "Kader Posyandu sebagai pilar dan ujung tombak dalam menjalankan program pemerintahan di bidang kesehatan perlu terus mendapatkan penyegaran ilmu dari akademisi agar dapat menjalankan perannya di lapangan,” jelasnya. (Aje)

Kredit

Bagikan