UAA - Pemdes Guwosari Komitmen Tanggulangi Stunting

Pelaksanaan program pengabdian masyarakat UAA di Guwosari Pajangan. (Foto: Rahajeng P)
BANTUL, KRJOGJA.com - Dalam rangka menangulangi kasus stunting atau kekerdilan, Universitas Alma Ata (UAA) Bidang Gizi dan Kesehatan Anak, serta Bidang Promosi Kesehatan melakukan pengabdian masyarakat bersinergi bersama Desa Guwosari. Program penanggulangan Stunting ini diwujudkan dalam bentuk edukasi yang menghadirkan praktisi dari staf pengajar UAA.
Pakar Bidang Gizi dan Kesehatan, dari UAA, Yulinda Kurniasari, S.Gz., M.P.H, Kamis (8/7/2021) menuturkan sasaran kegiatan pengabdian yakni para kader dari 19 Posyandu di wilayah Guwosari.
Adapun kegiatan ini bertema “Pemberdayaan Masyarakat Guwosari Sebagai Desa Sehat Berdaya dalam Penanggulangan Stunting Pasca Pandemi COVID-19 Berbasis Pendekatan Partisipasi Keluarga dan Edukasi Stunting Terintegrasi”. Kegiatan ini merupakan Progran Kemitraan Masyarakat dengan pendanaan dari Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN) tahun 2021.
"Melalui kegiatan harapannya meski masa pandemi Covid-19 Desa Guwosari semakin berdaya dalam mencegah dan menanggulangi masalah stunting sehingga dapat bersinergi dengan program yang ada dengan Pemerintah Kabupaten Bantul, melalui pemberdayaan kader Posyandu," jelasnya.
Sementara pakar Promosi Kesehatan Anak, Ibu Anafrin Yugistyowati, S.Kep., Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.An menyampaikan tema mengenai “Promosi Kesehatan Bagi Kader” dan “Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Pada Anak Stunting”
Ditambahkan Anafrin dalam kegiatan juga dilakukan praktik berupa pemeriksaan tumbuh kembang anak dan teknis pencatatan.
"Kami juga meminta kader mengedukasi orang tua tentang stimulasi tumbuh kembang anak dan demo tentang pembuatan MP-ASI dengan memanfaatkan singkong yang merupakan bahan pangan melimpah di Guwosari dengan panduan oleh Resti Kurnia Triastanti, S.Gz, MPH," jelasnya.
Lurah Guwosari, Masduki Rahmad, S.IP mengakui stunting saat ini masih menjadi masalah yang harus diperhatikan di Bantul. "Kader Posyandu sebagai pilar dan ujung tombak dalam menjalankan program pemerintahan di bidang kesehatan perlu terus mendapatkan penyegaran ilmu dari akademisi agar dapat menjalankan perannya di lapangan,” jelasnya. (Aje)
BERITA TERKAIT
Pemkot Solo Terus Targetkan Penurunan Stunting Tahun Depan
SD Muhammadiyah Jogodayoh Juarai MUDABALI Cup
Tingkatkan Pengalaman Bersantap, INNSiDE by Melia Tunjuk Chef Muhammad Hatta
Duh.. Presiden AS Joe Biden Jatuh Lagi
Stigma Inflasi
Zodiak: Sedang Menjalin Hubungan dengan Cancer? Hindari Sikap Ini
Darmiah, Jamaah Tuna Netra Tak Patah Semangat ke Tanah Suci
Pemilu 2024, Ekonomi RI Positif
Artificial Intelligence Sahabat Terbaik Bisnis Modern? Masa Depan akan Membuktikannya
Peran Keterlibatan Karyawan dalam Meningkatkan Produktivitas Pada Era Bekerja Online
Jamaah Belum Pakai Ihram Perlambat Keberangkatan ke Makkah
Alhamdulillah Penyandang Disabilitas Bisa Tunaikan Haji
Api Dharma di Candi Mendut, Ratusan Bhikku Bacakan Paritta dan Doa
Anak 16 Tahun Jangan Dinikahkan
Pabrik Ekstasi di Semarang Digrebek, Jaringan Banten Dibongkar, Ribuan Pil Disita
Warga Tolak Kunjungan ICTOH ke Desa Tahap
Ribuan Jemaah Indonesia Salat Jumat Perdana di Masjidil Haram
Bulutangkis Piala GKR Hemas Tandingkan Semua Kelompok Umur
Mengenal Lebih Dekat Sakura School Simulator: Keajaiban Virtual Para Pemain Game
Pemkab Sukoharjo Berikan 1.140 Titik Bantuan Non Fisik
MWCNU Gamping Adakan Pelantikan Bersama Ranting dan Banom NU