PKM UMY Dampingi Sop Ayam Kampung Omah Sawah Perbaiki Produksi

user
agung 21 November 2020, 13:27 WIB
untitled

YOGYA, KRJOJGA.com - Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan pendampingan pada usaha Sop Ayam Kampung Omah Sawah. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan agar UKM ini bisa meningkatkan penjualan sekaligus memperbaiki aspek produksi maupun memanfaatkan digital marketing dalam pemasaran produknya.

Ketua Program Muhammad Miftahun Nadzir yang juga Dosen Manajemen UMY mengatakan untuk meningkatkan penjualan dengan digital marketing dan perbaikan aspek produksi. Kegiatan dimulai dengan melakukan identifikasi masalah yang dihadapi oleh mitra. kemudian, pengusul menemukan bahwa penjual mengalami kesulitan dalam meningkatkan penjualan dikarenakan kurangnya promosi dan brand visibility di masyarakat.

Padahal, dari segi kualitas rasa maupun tampilan, produk makanan di warung ini sudah mumpuni. Selain itu, masih sederhananya penataan warung membuat daya tarik warung tersebut menjadi kurang diminati.

Akhirnya pengusul memberikan solusi dengan memperkuat aspek pemasaran dengan digital marketing melalui edukasi penggunaan sosial media (instagram) dan marketplace (gojek). Guna mendukung hal tersebut pengusul juga telah memberikan bantuan perangkat smartphone yang memadai guna memaksimalkan aktivitas digital marketing. Untuk aspek produksi, pengusul juga memberikan masukan terkait dengan.penataan lay-out dan juga memberikan dukungan pendanaan untuk perbaikan warung.

Pak Iwan sebagai pemilik warung sangat menyambut baik kegiatan pengabdian ini, karena sebelum adanya pendampingan beliau sangat kebingungan untuk memaksimalkan penjualannya. Tentunya, dengan adanya perbaikan yang dilakukan di aspek pemasaran dan produksi, respon masyarakat untuk mendatangi warung meningkat dan bahkan menjadi destinasi kuliner favorit.

Program Pengabdian PKM ini secara nyata telah membantu masyarakat dalam menghadapi persoalan di bidang bisnis dengan tidak hanya memberikan bantuan materiil namun juga immateriil berupa edukasi tentang aspek pemasaran dan produksi agar mampu menjadi bisnis yang sustainable dimasa mendatang. Dampak dari kegiatan ini tidak hanya dirasakan oleh pemilik bisnis namun juga masyarakat sekitar yaitu dengan adanya destinasi kuliner yang berkualitas namun juga terjangkau. (*)

Kredit

Bagikan