KKN UMY Tingkatkan Literasi dengan Membaca Dongeng Anak Jepang di Dusun Sinogo

Kegiatan mendongeng pada anak-anak PAUD Srikandi
KULONPROGO, KRJOGJA.com - Sebanyak 32 anak dan wali anak Pendidikan Usia Dini (PAUD) Srikandi Dusun Sinogo Kelurahan Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo membaca dan mendengarkan dongeng anak dari Jepang. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dosen Pendidikan Bahasa Jepang UMY, Rosi Sosiah mengatakan kegiatan tersebut telah berlangsung 17, 18, 24 dan 31 Januari 2020. Kegiatan tersebut diikuti wali siswa dan siswa PAUD Srikandi Dusun Sinogo. "Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan budaya literasi anak melalui dongeng dan mengajarkan teknik mendongeng kepada Wali Siswa PAUD," ujar Rosi Rosiah.
Kegiatan pengembangan budaya literasi anak di PAUD Sri Kandi Dusun Sinogo Kelurahan Pager harjo dilaksanakan sebanyak empat kali kegiatan ini bertahap dimulai dengan mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dengan pihak PAUD Sri Kandi pada FGD tersebut diketahui bahwa kasus stunting di daerah Dusun Sinogo cukup tinggi, sehingga literasi terhadap gizi anakpun perlu ditingkatkan, sehingga pada kegiatan pengabdian selanjutnya dilaksanakan penyuluhan tentang stunting yang bekerjasama dengan posyandu.
Setelah memberikan penyuluhan tentang stunting diberi juga pengetahuan tentang speech Dellay atau keterlambatan berbicara pada anak. Akhir- akhir ini angka anak yang mengalami keterlambatan bicara mengalami kenaikan hal ini berhubungan dengan majunya teknologi dan kebiasaan penggunaan telepon genggam bagi anak batita.
Aleh karena itu penting sekali untuk meningkatkan budaya literasi sedini mungkin, sehingga pada pengabdian selanjutnya mulai diajarkan kepada wali tentang cara dan pentingnya mendongeng kepada anak- anak usia dini. "Setelah memberikan materi tentang teknik mendongeng pada kesempatan berikutnya kami beserta Wali Siswa PAUD memperaktekan mendongeng dengan menggunakan dongeng anak dari Jepang, yaitu Momotaro yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, alat peraga yang kami gunakan berupa boneka tangan," kata Rosi Rosiah.
Wali siswa PAUD merasa materi yang disampaikan sangat bermanfaat karena pada dasarnya mendongeng merupakan keahlian yang pasti dimiliki oleh orang tua yang mempunyai anak kecil. Tetapi, karena kesibukan kegiatan mendongeng sekarang sudah jarang dilakukan. melalui kegiatan ini wali siswa merasa melalui mendongeng dapat juga meningkatkan kedekatan anatara anak dan orang tua.
Melalui Mendongeng dapat menumbuhkan imajinasi, memperdekat hubungan antara orang tua dan anak dan melalui dongeng anak dari Jepang dapat memperkenalkan budaya dari Jepang tersebut dan mengambil nilai- nilai yang baik dari dongeng tersebut. (*)
BERITA TERKAIT
Sleman City Hall Siap Hadirkan Suasana Liburan Seru Bagi Pet Lovers di Bulan Juni
Resmi Jabat Ketua DPRD Jawa Tengah, Ini Harapan Sumanto
SOREC UGM Gelar Seminar Nasional Tantangan Repolitisasi dan Menakar Kepemimpinan
Alumni Berikan Beasiswa 1 Tahun untuk 20 Pendaftar Pertama SMP 17'1
Segini Besaran Gaji ke-13 PNS Cair Hari Ini
Mengenal Perguruan Silat Kartika Nusa
Jokowi Pastikan Nonton Konser Coldplay
Tak Sampai 15 Menit, Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina Ludes Terjual
Gaji ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini
PPIH Imbau Jemaah Jangan Selfie Berlebihan di Depan Kabah
Filateli, Perekam Jejak Sejarah dan Wajah Kota Yogyakarta
Pos Indonesia Tingkatkan Penerapan Digital Sebagai Alat Bantu Kerja Penyaluran Bansos
Protect Sport Rally Team Yogya Juara di Magelang
Transisi Ke Kendaraan Listrik Tekan Emisi 6,9 juta ton CO2
Atlet PB Mandala Jayapura Tampil di Polytron Walikota Cup
77 Persen Jemaah Haji Gelombang 1 Mendarat di Madinah
Situs Liyangan, Jejak Desa Mataram Kuno
Penyakit LSD Meluas, Peternak Kambing Malah Sumringah
Tahanan Polresta Meninggal, Orang Tua Lapor Polisi
Curi Laptop, Dua Pemuda Ini Diringkus Polisi
Soal Bentrok Besar di Yogya Semalam, Begini Kata Sultan