Program KKN PPM UMY Dampingi Dusun Sambeng II Inovasi Makanan Tradisional Adrem

user
agung 26 Juli 2020, 23:57 WIB
untitled

BANTUL, KRJOGJA.com - Makanan tradisional Adrem memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. Hal ini yang menjadi salah satu alasan Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berlangsung di Dusun Sambeng II, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, D.I.Yogyakarta.

Desa Susilawati, Dosen Akuntansi Program Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengungkapkan program yang ia buat untuk pemberdayaan mitra usaha tani dalam hal proses produksi hingga manajemen pemasaran olahan tempe. "Tujuan dari KKN PPM UMY di kawasan ini adalah untuk mengembangkan kawasan Dusun Sambeng II menjadi kawasan ekomomi mandiri dan kreatif," kata Desi Susilawati dalam siaran pers yang diterima KRjogja.com.

Program ini juga sebagai upaya mendorong masyarakat supaya bisa berpikir secara kreatif dan konstruktif dalam menghadapi tantangan global serta menciptakan masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan. Program yang diikuti sekitar 15 peserta ini telah melaksanakaan pemberdayaan industri rumahan produksi makanan tradisional adrem  untuk menciptakan ekonomi keluarga yang mandiri.

Materi yang diberikan kepada peserta meliputi berbagai aspek, seperti aspek produksi, strategi  pemasaran, pengembangan pengelolaan  dan aspek pemberdayaan  home  industri yang ada di Dusun Sambeng II. "Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan mitra lebih memahami tahap packaging & labeling dan Branding Image (Citra Merek) Sebagai strategi untuk menambah nilai produk dan menarik minat konsumen," kata Desi Susilawati.

Kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan kemasan (packaging) yang kemasan yang  lebih menarik dan ringkas serta tidak mudah tengik. Kemasan awal Adrem di bungkus plastik dan daun pisang, namun  setelah kegiatan pengabdian ini  telah di buat kemasan yang disepakati  adalah kemasan dari bambu atau besek.  Hal ini dimaksudkan untuk lebih menguatkan ciri khas makanan yang memang merupakan makanan tradisional.

Desain kemasan disepakati terlebih dahulu lalu ditempel stiker  mencantumkn nama produk, tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa. Kemasan di tengah diberikan plastik mika agar adrem bisa terlihat dengan mudah oleh pembeli. Kemasan juga di design berwarna  sesuai variasi rasa adrem , yaitu kemasan warna hijau muda menunjukkan adrem rasa pandan dan kemasan bambu tidak berwarna menunjukkan adrem rasa original.

Selain itu peserta juga mendapat pelatihan  brand image dengan tujuan mitra lebih memahami mengapa diperlukan menciptakan branding image.  Mitra juga telah  memahami  Uniq Selling Positioning. Mitra sangat antusias terbukti dengan banyak melontarkan pertanyaan untuk mengembangkan pemahaman terkait mengemas citra merek.

"Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan mahasiswa KKN ini sangat bermanfaat bagi kami. Setelah mengikuti kegiatan ini, saya selaku mitra  yang merupakan kelompok pembuat makanan tradisional adrem telah memiliki logo untuk produk berupa “ Adrem Sulastri”," kata Sulastri selaku mitra. (*)

Kredit

Bagikan