UMY Bentuk Kader Muda Muhammadiyah Peduli Perawatan Pasien

user
agung 01 Agustus 2020, 22:29 WIB
untitled

BANTUL, KRJOGJA.com - Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Perserikatan Muhammadiyah (PPM-Muhammadiyah) yang dikoordinir LP3M UMY menggagas program Pembentukan Kader Muda Muhammadiyah Peduli Perawatan Pasien Perawatan di Rumah Kamper). Kegiatan ini berlangsung di Masjid Daarussalam Ngentak, Argorejo, Sedayu, Bantul.

"Tingginya angka kesakitan akibat penyakit kronis (hipertensi, diabetes mellitus, stroke, gagal ginjal, kanker, demensia dll), banyak berakhir pada kondisi pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan di rumah. Kondisi ini disebut dengan paliatif, dimana pasien membutuhkan perawatan jangka panjang yang akan mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya," kata Arianti selaku dosen Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UMY kepada KRjogja.com dalam siaran pers yang diterima KRjogja.com.

Menurut Arianti, ketidaksiapan keluarga sebagai pemberi perawatan utama pada anggota keluarga yang memiliki penyakit paliatif merupakan masalah utama yang banyak ditemui di masyarakat. Hal ini membuat tim pengabdi dari UMY tertarik untuk membentuk kader kesehatan keluarga yang bertujuan untuk menjadikan keluarga sebagai pemberi perawatan yang handal bukan hanya untuk keluarganya namun juga untuk lingkungan di sekitarnya.

"Mitra kami adalah Lazis-Mu Sedayu yang baru saja dibentuk Januari 2020, sehingga program ini adalah program kemanusiaan pertama bagi mitra," kata Arianti.

Peserta pelatihan yang terlibat 24 orang, yang terdiri dari 5 laki-laki dan 14 perempuan, dengan latar belakang pendidikan dan ekonomi yang bervariasi. Pelatihan terstruktur dimulai sejak 16 Februari 2020 - 15 Maret 2020 yang diselenggarakan setiap Ahad pagi di Masjid Daarussalam-Ngentak Argorejo Sedayu Bantul, pukul 08.00-11.00 WIB.

Materi yang diberikan yaitu mengukur tanda-tanda vital yang meliputi mengukur tekanan darah, mengukur frekuensi nadi, mengukur frekuensi pernafasan, dan mengukur suhu dengan menggunakan alat kesehatan digital. Melakukan pengecekan kada glukosa darah dengan alat glucometer digital.

Memberikan makan pada pasien yang terpasang selang makan. "Serta melakukan mobilisasi miring kanan-miring kiri pada pasien yang tidak bisa bangun dari tempat tidur," kata Arianti.

Peserta mendapatkan materi terlebih dahulu, kemudian dilakukan pre-tes. Setelah itu dilakukan pelatihan ketrampilan dengan melatih langsung dengan alat-alat kesehatan dengan didampingi fasilitator dosen dan mahasiswa keperawatan UMY.

Setelah selesai dilakukan post-tes dengan meminta peserta melakukan kembali ketrampilan yang sudah diajarkan. Alhamdulillah, lebih dari 90% peserta dapat melakukan kembali ketrampilan dengan benar.

Hasil dari pelatihan ini adalah terpilihnya ketua kader kesehatan Muhammadiyah yang selanjutnya akan membentuk pengurus dan program kerja bersama Lazis-Mu Sedayu.  Dalam acara penutupan, 24 Juli 2020 diserahkan hibah barang berupa alat-alat kesehatan seperti tensimeter digital, glukometer, dan buku modul pelatihan

"Kami sangat berterimakasih kepada Tim Dosen UMY atas pengabdian yang dilakukan, dan berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan di tahun-tahun yang akan datang," kata Ketua Lazis-Mu Sedayu, Nur Halim Sumirat. (*)

Kredit

Bagikan