Teknologi Offshore Maksimalkan Lapangan Migas

Istimewa
SLEMAN (KRjogja.com) - Penerapan teknologi maju di lapangan minyak dan gas (migas) lepas pantai (offshore) akan mampu menjawab tantangan pengelolaan lapangan-lapangan marginal di Tanah Air, sekaligus menopang produksi migas nasional ke depan.
Demikian disampaikan ahli migas dari Petroneerging, Houston, Texas, Amerika Serikat yang juga selaku Staf Ahli Menteri ESDM, Prahoro Nurtjahjo dalam Stadium General Fakultas Teknologi Mineral (PTM) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta bertajuk '"Teknologi untuk Negeri Menyongsong Era Baru Offshore Indonesia" di Auditorium UPN Veteran, Yogyakarta, Rabu (31/08/2016).
Menurut Prahoro sebagaimana keterangan pers resmi UPN Veteran tantangan pengembangan lapangan-lapangan migas marginal lepas pantai (offshore marginal field) perlu mendapat perhatian agar ke depan dapat dimaksimalkan. "Jumlah cadangan kurang dari 1,3 Tcf, maka itu disebut marginal. Bagaimana lapangan itu terus dikembangkan dan memiliki keekonomian," kata Doctor of Philosophy (Ph.D) Ocean Engineering Universitas Texas A&M, AS.
Karena itu, Prahoro menekankan pentingnya alih teknologi untuk pengembangan industri migas di dalam negeri. "Kita perlu membawa teknologi ke dalam negeri, karena tidak ada suatu negara yang memajukan negara lain. Kecuali kita merebut teknologinya sendiri, dengan kita mempelajari dan menggunakannya di Indonesia," ujarnya.
Saat ini, penggunaan teknologi offshore sangat diperlukan karena kondisi cadangan migas nasional yang jumlahnya masih terbatas. "Mau tidak mau untuk negara kita, maka kita harus pakai offshore, karena onshore (fasilitas di darat) jumlah cadangan menipis," katanya.
Selain itu, kata dia, pembangunan fasilitas offshore juga mempertimbangkan aspek sosial yang lebih rumit dibanding onshore. "Ini tantangan pertama onshore. Kedua, lapangan offshore biasanya jumlah kecil-kecil," kata Prahoro.
Berdasarkan data temuan yang ada, menurut dia, tantangannya yaitu dapat mengembangkan lapangan-lapangan kecil. "Bagaimana kita mengambil minyaknya, lapangan ada di sini dan di ujung sana yang kecil-kecil sehingga tetap ekonomis," kata dia. (*)
BERITA TERKAIT
Sleman Lagi, Sleman Lagi... Kini Juara Umum Kejuaraan Atletik Jogja Open
BCA Life Kembali Raih Penghargaan Indonesia WOW Brand 2023
Kampung Billiard Ambarawa Dikenal Hingga Rusia
Sebanyak 1.899 Jemaah Haji Indonesia Akan Diberangkatkan ke Miqat Bir Ali Pada 1 Juni
Macapat Tatag Teteg Tutug Mulai Digelar Hari Ini
Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia di Arab Saudi Bertambah Jadi 4 Orang
Kalah, Kilicdaroglu Klaim Pemilu Turki Tidak Adil
SMKN 1 Kasihan Luluskan 190 Manggala Budaya
Usut Dugaan Korupsi BTS 4G BAKTI, Muhammadiyah Dukung Langkah Kejaksaan Agung
Gelar Karya dan Open School SDN Minomartani 1, Cetak Siswa Berkarakter, Inovatif
BPR Berubah Nama Jadi Bank Perekonomian Rakyat, Perbarindo DIY Lakukan Sosialisasi
Bikin Kejutan, Persis Solo Masih Rahasiakan Pemain Asing Mereka
Gelar Potensi Wirausaha Kreatif dan Inklusif DIY, Semangat Agar UMKM Naik Kelas
Jemaah Indonesia Mulai Berburu Oleh-oleh di Madinah
Sebuah Helikopter Latih Jatuh di Ciwidey
Mario Dandy Pakai Kabel Ties Sendiri Viral, Kapolda Metro Jaya Minta Maaf
Langsung Datangi Hotel Jemaah Haji, Tim Promkes Beri Penyuluhan Kesehatan
PLN Bagikan Al Quran Braille dan Santunan pada Santri
PSIM Kirim Dua Wakil Berbeda di Kongres PSSI, Soroti Lisensi Klub Liga 2
Misi Promosi Pariwisata, Dispar Kulonprogo Pentaskan Wayang Wisata Istimewa di TMII
Pemda Perlu Mendorong Kalangan Swasta Berinovasi Bikin Destinasi Wisata Baru