Tumbuhkan Minat Mahasiswa Produksi Game

Mahasiswa mendengarkan pemaparan materi dari narasumber Gameloft. Foto: Devid Permana
YOGYA (KRjogja.com) - Game menjadi salah satu industri kreatif di era teknologi digital yang mampu menopang perekonomian. Sebuah game berkualitas yang disukai konsumen, mampu mendatangkan keuntungan sangat fantastis hingga miliaran rupiah.
Game berkualitas tidak harus diproduksi oleh perusahaan besar. Perusahaan perorangan dengan tim yang solid juga bisa menciptakannya. Salah satu game lokal yang cukup fenomenal adalah game 'Tahu Bulat' yang telah diunduh 6,5 juta orang dan mumuncaki chart Play Store di Indonesia.
Dari fakta tersebut, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta mulai mengarahkan mahasiswanya untuk memproduksi game. Menggandeng perusahaan game ternama PT Gameloft Indonesia, Universitas Janabadra mendatangkan narasumber kompeten di bidangnya untuk berbagi ilmu dan menumbuhkan minat mahasiswa mendalami industri kreatif 'game'.
Ketua Prodi Teknik Informatika UJB Yogyakarta Ryan Ari Setiawan SKom MEng mengatakan, untuk menumbuhkan minat mahasiswa, pihaknya memasukkan game sebagai salah satu mata kuliah. Kegiatan mentoring dari Gameloft dimaksudkan memberi gambaran luas kepada mahasiswa tentang industri game.
"Para mahasiswa kalau mendengar istilah programer biasanya langsung pusing. Padahal dalam memproduksi game, tidak hanya programming saja, melainkan ada bagian game desainer, artist, game tester dan lain-lain. Sehingga butuh kerja tim yang baik," terang Ryan kepada KRjogja.com disela Workshop 'Game Development on Industries' di Kampus UJB Yogyakarta, Senin (26/2/2018). Workshop diikuti 150 mahasiswa.
Wakil Dekan Fakultas Teknik UJB Yogyakarta Dr Eng Mochamad Syamsiro mengatakan, target utama pelatihan ini supaya mahasiswa tertarik mempelajari proses pembuatan game, sehingga bisa memproduksi sendiri. Tak bisa dipungkiri, bermain game merupakan kesukaan semua kalangan tua maupun muda. "Awalnya dari suka main game, kemudian kita arahkan agar mahasiswa mampu memproduksi game sendiri," katanya. Setelah mampu memproduksi sendiri diharapkan memperluas jaringan menjadi socio-technopreneur. (Dev)
BERITA TERKAIT
Duh.. Presiden AS Joe Biden Jatuh Lagi
Stigma Inflasi
Zodiak: Sedang Menjalin Hubungan dengan Cancer? Hindari Sikap Ini
Darmiah, Jamaah Tuna Netra Tak Patah Semangat ke Tanah Suci
Pemilu 2024, Ekonomi RI Positif
Artificial Intelligence Sahabat Terbaik Bisnis Modern? Masa Depan akan Membuktikannya
Peran Keterlibatan Karyawan dalam Meningkatkan Produktivitas Pada Era Bekerja Online
Jamaah Belum Pakai Ihram Perlambat Keberangkatan ke Makkah
Alhamdulillah Penyandang Disabilitas Bisa Tunaikan Haji
Api Dharma di Candi Mendut, Ratusan Bhikku Bacakan Paritta dan Doa
Anak 16 Tahun Jangan Dinikahkan
Pabrik Ekstasi di Semarang Digrebek, Jaringan Banten Dibongkar, Ribuan Pil Disita
Warga Tolak Kunjungan ICTOH ke Desa Tahap
Ribuan Jemaah Indonesia Salat Jumat Perdana di Masjidil Haram
Bulutangkis Piala GKR Hemas Tandingkan Semua Kelompok Umur
Mengenal Lebih Dekat Sakura School Simulator: Keajaiban Virtual Para Pemain Game
Pemkab Sukoharjo Berikan 1.140 Titik Bantuan Non Fisik
MWCNU Gamping Adakan Pelantikan Bersama Ranting dan Banom NU
Perdagangan Hewan Kurban Wajib Miliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan
Peserta ICTOH Melihat Area Alih Tanam
Gaji ke-13 Cair Pekan Depan, Ini Pesan Akademisi