Masyarakat Muslim Indonesia di Jerman Bangun Sekolah di Lembata

NTT, KRJOGJA.com – Kualitas dunia pendidikan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rendah dan diskriminatif merupakan masalah yang tak kunjung usai. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas regenerasi kepemimpinan di wilayah tersebut jika tak diselesaikan.
Seperti yang dialami anak-anak di Desa Dikesare, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, yang harus mengalami diskriminasi dalam mendapatkan pendidikan, khususnya pendidikan keagamaan.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui Program 100 Pulau Tepian Negeri bersama para mitranya terus menggenjot program yang menyasar wilayah tertinggal dan terpencil di Indonesia ini, terutama di timur Indonesia. Salah satu target dari program ini adalah majunya pendidikan di wilayah Nusa Tenggara Timur
Saat ini ACT berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia se-Jerman (Forkom Jerman) membangun Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS Manahil) Al Irfan Di Desa Dikesare, Forkom adalah komunitas diaspora Indonesia terbesar di Jerman yang terdiri dari profesional, pelajar, dan masyarakat umum, yang telah lama bermukim di Jerman.
Di Desa Dikesare NTT ini sendiri dihuni sekitar 426 jiwa, dengan komposisi penduduk muslim 94 jiwa, Kristen protestan 5 jiwa, Katolik 327 jiwa. Penguasa lahan atau yang menjadi tuan tanah di desa ini adalah Suku Paliwala, yang 90 persen dari total penduduk desa, sisanya pendatang.
Menurut Moh. Faisol Amrullah dariTim ACT, Forkom telah menjadi mitra strategis ACT di Jerman selama lebih dari tiga tahun. ACT bekerja sama dengan Forkom untuk sejumlah program-program kemanusiaan seperti Global Qurban dan Global Wakaf, ziswaf (zakat, infak, sedekah, wakaf), dan Program 100 Pulau Tepian Negeri.
“Saat ini, Forkom tengah membangun dua ruang kelas MIS Manahil di Desa Dikesare, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata. Ke depan kita harapkan tak ada lagi diskriminasi pendidikan atau kualitas pendidikan yang rendah,” terang Faisol.
Faisol menambahkan, Program 100 Pulau Tepian Negeri ini merupakan salah satu program masterpiece ACT yang mendapat perhatian besar diaspora Indonesia. Forkom bersama ACT ingin memujudkan mimpi-mimpi putra-putri bangsa yang tinggal di daerah pelosok negeri Indonesia, untuk memiliki sekolah yang layak untuk menuntut ilmu.
Pembangunan sekolah ini merupakan bagian dari proyek besar Pembangunan Integrated Community Center (ICC) ACT di desa tersebut. Nantinya, kompleks tersebut akan meliputi pembangunan fasilitas lainnya serta pemberdayaan masyarakat desa.
“Kompleks pendidikan terpadu ini nantinya akan meliputi asrama putra dan putri, ruang kelas Madrasah Aliyah, ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah, ruang guru dan perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah, ruang kelas Madrasah Aliyah, ruang guru dan perpustakaan Madrasah Aliyah, masjid beserta tempat wudu terpisah, rumah tenaga pengajar, dan klinik,” terang Dede Abdurrochman, Koordinator Tim Implementator Program 100 Pulau Tepian Negeri.(*)
BERITA TERKAIT
'The Babies' Sukses Pertahankan Tradisi Ganda Putra
Persagi Yogya Pusatkan HGN 2023 di Alkid
Sekarwangi, Bakal Calon Termuda DPD DIY, Siapa Dia?
Disdukcapil Bantul Tetapkan Standar Pelayanan 2023
16 Desainer dan Seniman Lokal Ramaikan Wastra Katresnan
Kurikulum Merdeka, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa
IOH dan Ericsson Rampungkan Integrasi Jaringan di Jabodetabek
PKBTS Adakan Lokakarya Sekolah Kader Ki Hadjar Dewantara
Pengurus ORARI Kota Yogyakarta Dikukuhkan
Upaya Keras XL Axiata Hadirkan Internet Tercepat Demi Pelanggan
Dijamu Barito, PSS Ingin Lanjutkan Tren Kemenangan
Peringatan HGN di Alkid, Ada Senam Hingga Konseling Gizi
Polres Purbalingga Ringkus Komplotan Pencuri Lintas Provinsi
'Halu' Jadi Kasatpres RI, Joko Ditangkap Petugas, Ini Tampangnya
UM Purworejo Fasilitasi Sertifikasi Halal untuk Ratusan UMKM
Rahmania Astrini Rilis ‘Ground Zero’ Lagu yang Kental Nuansa R&B Soul
Bungkam Bali United di IBL Seri II, Bima Perkasa Lanjutkan Tren Positif
Erick Thohir Mulai Jaring Masukan Suporter hingga Pemilik Klub
Dear Pisces, Jangan Menekan Pasangan Adan Terlalu Keras
2024, 11 Ribu ASN Pindah ke IKN
Sinetron Tajwid Cinta 30 Januari 2023, Semakin Tegang!