Atasi Kekerasan, Orangtua Perlu Pahami Ilmu 'Parenting'

Ilustrasi
YOGYA, KRJOGJA.com - Pangkal persoalan terjadinya aksi kekerasan pelajar adalah faktor keluarga, mengingat para pelakunya mayoritas berasal dari keluarga broken home. Karena itu Polda DIY menekankan pentingnya penguatan dan ketahanan keluarga untuk mengatasi masalah kekerasan pelajar.
Baca Juga:Â Puan Maharani Sowan Sultan Bahas Klithih
Menurut Kasubdit Bhabinkamtibmas Polda DIY AKBP M Fajarini SH SIK, sebagai upaya pencegahan kekerasan pelajar, pihaknya melakukan pemetaan pelajar-pelajar yang berpotensi bermasalah. Pembinaan dilakukan sampai kepada keluarganya.
"Penguatan keluarga ini perlu. Akar masalahnya didominasi keluarga, orang tua kurang peduli dan juga karena masalah ekonomi. Banyak orangtua yang nikah muda, belum cukup matang hadapi masalah. Akhirnya cerai, anak yang jadi korban," kata Fajarini dalam Rapat Kerja dengan Komisi A dan D DPRD DIY di gedung DPRD DIY, baru-baru ini.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini SIK menyatakan, orangtua adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas munculnya aksi kekerasan pelajar, baru kemudian sekolah, lingkungan masyarakat dan negara. Dalam jangka panjang, sasaran pembinaan bukan lagi anak, melainkan juga orangtua.
"Saya melihat ini kegagalan orangtua mendidik anaknya. Program ilmu parenting perlu diberikan ke orangtua, sehingga mereka memahami cara mendidik anak yang baik. Saya yakin jika semua orangtua punya ilmu parenting, semua akan baik, tidak ada anak bermasalah," tutur Armaini.
Dijelaskannya, kepolisian telah melakukan berbagai cara untuk menekan tindak kejahatan oleh remaja. Mulai dari preemtif lewat edukasi, preventif lewat tindakan mencegah bertemunya niat dan kesempatan, hingga represif lewat penindakan hukum. Menurutnya, latar belakang para pelaku bergabung dengan geng dan melakukan aksi adalah motif eksistensi diri.
"Kami sudah mengantongi nama-nama anggota geng remaja di kota ini. Pergerakan mereka terus dipantau. Ini merupakan tindakan pencegahan sekaligus sebagai upaya menjaga citra Yogyakarta sebagai Kota Pelajar supaya tidak terus ternodai," ungkap Armaini.
Baca Juga:Â Sultan Ingin Upayakan Penanganan Klithih Dari Pendekatan Psikologis Keluarga
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Bambang Wisnu Handoyo menyatakan, tindak kejahatan yang dilakukan oleh remaja jangan hanya menyudutkan pihak sekolah. Keluarga dan masyarakat juga bertanggung jawab.
Pria yang akrab disapa BWH itu berharap, pencegahan kejahatan remaja bisa ditangani secara terpadu oleh sekolah, masyarakat, dan keluarga. "Pengurus kampung dan keluarga juga harus diajak untuk duduk bersama membahas pembinaan bagi remaja agar tidak melakukan tindak kejahatan. "Tolong Polda, SMA 'XYZ' yang siswanya diidentifikasi cantumkan kampungnya, biar RT, RW, lurah lakukan pembinaan," katanya.(Bro)
BERITA TERKAIT
Fordigi Goes to Campus Cari Talenta Digital di UGM
Legislator Satu-satunya PSI DIY Tolak Sistem Proporsional Tertutup di Pemilu 2024
Sleman Lagi, Sleman Lagi... Kini Juara Umum Kejuaraan Atletik Jogja Open
BCA Life Kembali Raih Penghargaan Indonesia WOW Brand 2023
Kampung Billiard Ambarawa Dikenal Hingga Rusia
Sebanyak 1.899 Jemaah Haji Indonesia Akan Diberangkatkan ke Miqat Bir Ali Pada 1 Juni
Macapat Tatag Teteg Tutug Mulai Digelar Hari Ini
Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia di Arab Saudi Bertambah Jadi 4 Orang
Kalah, Kilicdaroglu Klaim Pemilu Turki Tidak Adil
SMKN 1 Kasihan Luluskan 190 Manggala Budaya
Usut Dugaan Korupsi BTS 4G BAKTI, Muhammadiyah Dukung Langkah Kejaksaan Agung
Gelar Karya dan Open School SDN Minomartani 1, Cetak Siswa Berkarakter, Inovatif
BPR Berubah Nama Jadi Bank Perekonomian Rakyat, Perbarindo DIY Lakukan Sosialisasi
Bikin Kejutan, Persis Solo Masih Rahasiakan Pemain Asing Mereka
Gelar Potensi Wirausaha Kreatif dan Inklusif DIY, Semangat Agar UMKM Naik Kelas
Jemaah Indonesia Mulai Berburu Oleh-oleh di Madinah
Sebuah Helikopter Latih Jatuh di Ciwidey
Mario Dandy Pakai Kabel Ties Sendiri Viral, Kapolda Metro Jaya Minta Maaf
Langsung Datangi Hotel Jemaah Haji, Tim Promkes Beri Penyuluhan Kesehatan
PLN Bagikan Al Quran Braille dan Santunan pada Santri
PSIM Kirim Dua Wakil Berbeda di Kongres PSSI, Soroti Lisensi Klub Liga 2