Menristekdikti: Tingkat Pengangguran Terus Menurun

Mohammad Nasir (Istimewa)
JAKARTA, KRJOGJA.com - Perekonomian dan sumber daya manusia Indonesia saat ini terus bergerak maju menuju arah yang lebih baik, hal ini ditunjukan dengan turunnya jumlah pengangguran terbuka di dalam negeri dari 5.70 persen menjadi 5.13 persen. Angka ini merupakan angka terendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
"Pemerintah terus berupaya menekan angka pengangguran ini untuk menciptakan perekonomian yang lebih produktif dan kompetitif, guna meningkatkan kemandirian bangsa, sehingga bisa memberikan nilai tambah, terutama pembukaan lapangan kerja baru, dan menyerap pengangguran,” ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat menjadi Narasumber pada Simposium Nasional Kebangsaan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Pendidikan, utamanya pendidikan tinggi merupakan salah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di tingkat global. Sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia, Kemenristekdikti telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, yakni revolusi industri 4.0.
Revitalisasi pendidikan vokasi menjadi upaya Kemenristekdikti untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan khusus. Lulusan pendidikan vokasi akan dibekali sertifikasi keahlian sehingga dapat diterima bekerja sesuai standar industri.
Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PJJ) juga merupakan salah satu terobosan Kemenristekdikti untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi di negara kepulauan terbesar di dunia ini. Kehadiran PJJ ini diharapkan dapat menjadi upaya penting bagi pemerataan akses pendidikan tinggi di Indonesia, sehingga pendidikan bermutu tidak hanya terkonsentrasi di pulau Jawa saja atau di kota-kota besar lainnya di Indonesia, namun juga dapat dinikmati oleh masyarakat di daerah kepulauan atau daerah 3T.
Selain itu, Kemenristekdikti mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk membuka program studi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan revolusi industri 4.0. Program studi kekinian sangat dibutuhkan karena lulusannya sangat dinantikan dan dibutuhkan dunia industri 4.0. Peningkatan jumlah tenaga kerja dengan keahlian khusus dan semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi yang diserap dunia industri dapat meningkatkan indeks angkatan kerja Indonesia di tingkat global. (Ati)
BERITA TERKAIT
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP
Atlet NSB Raih 'MPV' Dalam Piala Kadisporapar
Trek Downhill Glamping De Loano Layak untuk Kejuaraan Internasional
Macapat Tatag Teteg Tutug, Lantunkan Tembang Harapan Untuk Lestarinya Budaya Yogya
Posko PDI P Dibongkar, 'Banteng' Ngamuk
Lomba Desa Wisata dan Homestay 2023 Diikuti 15 Peserta di DIY
Kunjungi Desa Wisata Hargotirto, Sandiaga: Sangat Mungkin Ajak Leonel Mesi ke Sini
26 Dosen, 10 PT di DIY - Jeteng Ikuti ToT
TelkomGroup Dukung Perkembangan Industri Radio di Era Digital
Artotel Yogyakarta Gelar Pameran SEKUEL Duet Nadira Diandra dan Oka ‘Setsu’
Orang Muda Ganjar Resmikan Gardu Pintar
Jogja Fashion Rendezvous 2023 Semarakkan Ulang Tahun ke 9 Jogja City Mall
Kapolres Sukoharjo Tekankan Anggota Bijak Dalam Bermedsos
KR Terima Penghargaan Media Cetak Terpuji
HUT KE-4 BKB DIY, Kegiatan Fokus Bantuan Sosial
Tips Mempertajam Pesona Tangan dan Mata Wanita yang Memukau
Acer Menawarkan Inovasi di Laptop Gaming Predator Triton 16
Tewas Dikeroyok, Pamit Nonton Konser Roffi Pulang Tinggal Nama
Cara Petugas Bantu Tas Jemaah Yang Tertinggal di Masjid Nabawi
Tak Gajian, Lima Karyawan Mencuri Alat Produksi