Menristekdikti Bakal Moratorium Prodi Ilmu Pendidikan Sosial

Mohammad Nasir saat memberi penjelasan (Rini Suryati)
JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir berencana memoratorium pengajuan program studi (prodi) untuk program ilmu-ilmu sosial. Hal itu dikarenakan kelompok prodi Ilmu Pendidikan harus dibatasi.
"Saya usulkan moratoriumnya untuk ilmu pendidikan seperti sistem pengajaran, konseling, kita akan dikurangi," Demikian Menristekdikti Mohammad Nasir usai menjadi Narasumber Simposium Nasional Kebangsaan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama ,di Hotel Sultan Jakarta,Minggu (25/11 2018).
Sementara itu untuk kelompok prodi Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) seperti pendidikan matematika, sains, pendidikan teknik akan terus dikembangkan.
Hal itu karena, dia menilai lulusan prodi tersebut masih kurang dan sangat dibutuhkan.
"Pendidikan bukan pendidikan teknik, pendidikan matematika, sains, masih kurang itu yang akan kita dorong,untuk ilmu sosial pendidikan Bahasa Inggris ,itu yang sangat dibutuhkan demikian Nasir.
Namun Nasir belum menjelaskan secara detail bagaimana teknis pembatasan lulusan prodi Ilmu Pendidikan dan lainnya. Saat ini masih perlu dikoordinasikan dan ditelaah lebih detail.
Dia juga mengakui saat ini terjadi kelebihan pasokan lulusan sarjana pendidikan. Saat ini, S1 pendidikan yang dapat mengikuti pendidikan profesi guru hanya sedikit yakni tidak lebih dari 10 persen. Akibatnya, 90 persen lulusan Prodi Pendidikan belum dapat menjadi guru.
"kalau lebih (over supply) LTPK itu kita koordinasikan dulu di mana letaknya (permasalahannya)," kata dia.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengusulkan adanya moratorium pengajuan program studi (prodi) kependidikan dan pendirian Sekolah Tinggi Kependidikan dan Ilmu Pendidikan (STKIP). Moratorium dinilai efektif untuk menyelesaikan persoalan over supply sarjana pendidikan (S.Pd).
"Jalan keluar persoalan over supply sarjana pendidikan salah satunya moratorium pembukaan pengajuan prodi-prodi baru di kampus LPTK (pendidikan), pendirian STKIP juga mesti dimoratorium," kata Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim.(ati)
BERITA TERKAIT
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP
Atlet NSB Raih 'MPV' Dalam Piala Kadisporapar
Trek Downhill Glamping De Loano Layak untuk Kejuaraan Internasional
Macapat Tatag Teteg Tutug, Lantunkan Tembang Harapan Untuk Lestarinya Budaya Yogya
Dies Natalis ke-39, ISI Yogyakarta Bakal Buka Prodi Baru
Posko PDI P Dibongkar, 'Banteng' Ngamuk
Lomba Desa Wisata dan Homestay 2023 Diikuti 15 Peserta di DIY
Kunjungi Desa Wisata Hargotirto, Sandiaga: Sangat Mungkin Ajak Leonel Mesi ke Sini
26 Dosen, 10 PT di DIY - Jeteng Ikuti ToT
TelkomGroup Dukung Perkembangan Industri Radio di Era Digital
Artotel Yogyakarta Gelar Pameran SEKUEL Duet Nadira Diandra dan Oka ‘Setsu’
Orang Muda Ganjar Resmikan Gardu Pintar
Jogja Fashion Rendezvous 2023 Semarakkan Ulang Tahun ke 9 Jogja City Mall
Kapolres Sukoharjo Tekankan Anggota Bijak Dalam Bermedsos
KR Terima Penghargaan Media Cetak Terpuji
HUT KE-4 BKB DIY, Kegiatan Fokus Bantuan Sosial
Tips Mempertajam Pesona Tangan dan Mata Wanita yang Memukau
Acer Menawarkan Inovasi di Laptop Gaming Predator Triton 16
Tewas Dikeroyok, Pamit Nonton Konser Roffi Pulang Tinggal Nama
Cara Petugas Bantu Tas Jemaah Yang Tertinggal di Masjid Nabawi