Kompetensi Guru Persoalan Utama SMK

istimewa
JAKARTA, KRJOGJA.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengakuiĀ kompetensi guru menjadi persoalan utama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan.
"Kami mengakui kendala utamanya masih pada persoalan kompetensi guru. Contohnya untuk SMK jurusan animasi, film, maupun penyiaran, guru-guru yang mengajar malah banyak yang berlatarbelakang guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini dikarenakan banyak lulusan dari animasi maupun perfilman yang enggan menjadi guru," ujar Direktur Pembinaan SMK Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Bahrun, di Jakarta.
Kurangnya minat lulusan tersebut menjadi guru SMK, kata Bahrun, bisa disebabkan persoalan honorium dan sebagainya. Kondisi tersebut juga terjadi pada jurusan lainnya. Untuk SMK Geomatika misalnya, malah belum ada perguruan tinggi keguruan yang memiliki program studi itu.
Bakrun menjelaskan guna mengatasi persoalan tersebut, Kemendikbud melakukan berbagai upaya terobosan, seperti Program Keahlian Ganda (PKG), guru multisubjek, dan perekrutan tenaga profesional untuk menjadi guru SMK.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memastikan para profesional yang kaya pengalaman tersebut akan diberikan pelatihan dan mengikuti ujian standar kompetensi, baru kemudian diberikan sertifikat mengajar.
"Perekrutannya akan dilakukan dalam waktu dekat. Untuk statusnya paling memungkinkan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)," katanya.
Perekrutan tenaga profesional itu untuk mengatasi persoalan kekurangan guru produktif sebanyak 91.861 orang dengan rincian 41.861 di SMK negeri dan 50.000 di SMK swasta.
Selain akan merekrut guru dari kalangan profesional, Kemendikbud juga melanjutkan PKG. Melalui PKG, guru-guru mata pelajaran diberikan pelatihan selama satu tahun agar bisa mengajar mata pelajaran produktif.
Pada 2018, akan dilatih 16.000 guru adaptif untuk mengikuti PKG. Selain itu, terdapat progam guru multisubjek di mana guru harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran.(Ati)
BERITA TERKAIT
Pedagang Meluber, Pasar Sentul Mulai Direvitalisasi
Dr Djoko Sutrisno Berikan Kuliah Umum di Universiti Malaysia Pahang
UUS Maybank Indonesia Ikut Ramaikan Pasar Repo
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Komunitas Kretek Adakan Kejuaraan Bulutangkis
SkorLife Raih Pendanaan Tahap Awal Senilai USD 4 Juta
Warriors Inline Club Yogya Juara Umum Piala Kadisporapar Jateng
Takut Ketahuan, Suyono Mutilasi Korban Jadi Enam Bagian
BMM Olah Daging Kurban Jadi Rendang Kaleng
Masyarakat Penghayat Kepercayaan Gelar Ruwatan Popo Sakkalir
Kajari Bantul Setorkan PNPB ke BRI Bantul
Lagi, Kakek Nekat Gantung Diri
Wacana Tiket Home PSS Naik, Ini Suara Hati Suporter
PKP3JH Siaga di Madinah dan Makkah untuk Bantu Jemaah
DPRD Klaten Minta Pendapatan Asli Daerah Ditingkatkan
Popok Bayi Ini Bantu Atasi Ruam Popok Akibat Perubahan Iklim Ekstrem
NasDem : Secara Yuridis MK Sulit Putuskan Proporsional Tertutup
Kelas Khusus Olahraga Kurang Prasarana, Ini Komitmen DPRD BantulĀ
BPPD DanĀ Dinpar Gunungkidul Gelar Table Top Handayani
Bank DKI Raih Penghargaan Bank Terbaik BPD KBMI 2
Terulang Lagi Remaja Jadi Korban Pelecehan di Sleman, Ini 'Warning' dari Psikolog
2.870 Camaba Ikuti Ujian UM-PTKIN di UIN Sunan Kalijaga