1500 Maba ISI Yogyakarta Ucap Janji Setia Pancasila

Rektor ISI Yogyakarta saat berbicara di depan mahasiswa baru. (Foto: Harminanto)
BANTUL, KRJOGJA.com - 1500 mahasiswa baru (maba) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mengikuti kuliah perdana sekaligus sidang senat terbuka di Gedung Serbaguna kompleks kampus di Sewon Bantul, Rabu (21/8/2019) siang. Para mahasiswa mengucap ikrar janji menolak paham-paham radikalisme serta sekularisme yang beberapa tahun terakhir menjadi sorotan publik pada kampus tersebut.
Rektor ISI Yogyakarta, Prof M Agus Burhan mengungkap secara keseluruhan ada 1500 orang yang resmi menjadi mahasiswa baru ISI Yogyakarta angkatan 2019. Menurut dia, sebelumnya ISI menerima pendaftaran hingga 7500 orang dan terpaksa menolak 6000 lainnya karena kapasitas maksimal kampus.
“Kita harus eliminasi 6000 calon mahasiswa di tahun ini karena menyesuaikan daya tampung kampus. Hari ini 1500 mahasiswa baru mengikuti kuliah perdana dan mereka datang dari 30 provinsi Indonesia termasuk beberapa negara asing,” ungkap rektor usai membuka kuliah perdana tersebut.
Secara khusus, Agus mengungkap mahasiswanya telah berkomitmen untuk menolak paham-paham radikalisme dan sekularisme melalui janji yang disampaikan secara lantang di hadapan mimbar terbuka. Hal tersebut menurut Agus merupakan bentuk keseriusan ISI Yogyakarta untuk memberantas paham-paham bertentangan dengan Pancasila.
“Tadi mahasiswa baru berkomitmen anti sekularisme dan radikalisme. Kita punya komitmen kuat berkelanjutan terutama melihat fenomena yang terjadi di nasional belakangan. Kita hargai pluralitas, kampus jadi benteng utama untuk menangkal radikalisme. Kami komitmen menjaga seluruh sivitas akademika,” tegas Agus.
2017 lalu, ISI Yogyakarta mendapat sorotan nasional lantaran masjid kampusnya disusupi paham-paham yang berseberangan dengan Pancasila. Namun, pihak kampus melakukan langkah tegas dengan menghentikan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada paham terlarang yakni khilafah.
ISI Yogyakarta sendiri saat ini berusaha mempersiapkan mahasiswanya untuk siap menghadapi industri 4.0. Pihak kampus pun berharap maba ISI Yogyakarta untuk berkreasi dengan kreatif memanfaatkan kemajuan teknologi.
“Tantangan milenial saat ini ada pada sisi Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kreativitas penguasaan teknologi dan pengembangan softskill. Di sisi lain, minat enterpreneurship juga harus dikembangkan sehingga siap menghadapi tantangan 4.0. Maba ISI Yogyakarta kami harapkan bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki selama proses perkuliahan,” tandas dia. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Ternyata Tak Semua PNS Dapat Gaji ke-13
Harga Telur Ayam di Sukoharjo Berangsur Turun
Sleman City Hall Siap Hadirkan Suasana Liburan Seru Bagi Pet Lovers di Bulan Juni
Resmi Jabat Ketua DPRD Jawa Tengah, Ini Harapan Sumanto
SOREC UGM Gelar Seminar Nasional Tantangan Repolitisasi dan Menakar Kepemimpinan
Alumni Berikan Beasiswa 1 Tahun untuk 20 Pendaftar Pertama SMP 17'1
Segini Besaran Gaji ke-13 PNS Cair Hari Ini
Mengenal Perguruan Silat Kartika Nusa
Jokowi Pastikan Nonton Konser Coldplay
Tak Sampai 15 Menit, Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina Ludes Terjual
Gaji ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini
PPIH Imbau Jemaah Jangan Selfie Berlebihan di Depan Kabah
Filateli, Perekam Jejak Sejarah dan Wajah Kota Yogyakarta
Pos Indonesia Tingkatkan Penerapan Digital Sebagai Alat Bantu Kerja Penyaluran Bansos
Protect Sport Rally Team Yogya Juara di Magelang
Transisi Ke Kendaraan Listrik Tekan Emisi 6,9 juta ton CO2
Atlet PB Mandala Jayapura Tampil di Polytron Walikota Cup
77 Persen Jemaah Haji Gelombang 1 Mendarat di Madinah
Situs Liyangan, Jejak Desa Mataram Kuno
Penyakit LSD Meluas, Peternak Kambing Malah Sumringah
Tahanan Polresta Meninggal, Orang Tua Lapor Polisi