Kisah Pria Asal NTT Berjualan Nanas Madu untuk Biaya Kuliah

Arthur Pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) saat berjualan nanas madunya di luar jam perkuliahan.(Foto: Evi NA)
SLEMAN, KRJOGJA.com - Siapa yang tak bercita-cita mengenyam pendidikan hingga tingkat sarjana di universitas terkemuka. Dengan bekal tersebut, sedikitnya diantara kita telah menyiapkan masa depan dengan baik. Mungkin keinginan tersebut sudah tertanam dibenak para remaja yang bermimpi ingin mencapai kesuksesan melalui pendidikannya.
Tidak sedikit perusahaan besar yang menawarkan pekerjaan di bidang tertentu dengan salah satu syaratnya adalah memiliki gelar sarjana. Hal itu menjadi pertimbangan penting saat seseorang ingin meniti karirnya dalam dunia kerja profesional.
Cita-cita mulia tersebut juga diimpikan oleh Arthur, pria perantauan di Yogyakarta. Saat ini dirinya mengaku berkuliah di Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO). Ia telah mencapai semester akhir dari perkuliahannya.
Pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut ternyata tak hanya berkuliah saja di Yogyakarta. Demi mengisi kesibukannya Arthur juga berjualan nanas madu.
Rupanya motivasi Arthur berjualan nanas madu yaitu untuk tidak memanjakan dirinya dan bergantung pada orang tua yang jauh di kampung halamannya. Penghasilan yang ia dapat Arthur gunakan sebagai biaya hidup dan kuliah. Terlebih dirinya tak menyukai jika kegiatan perkuliahannya hanya diisi dengan hal yang tidak berguna.
Arthur telah berjualan kurang lebih selama 3 tahun. Jika dihitung, ia telah berjualan sejak semester 4 berkuliah di Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO).
Awal mula ia memiliki motivasi untuk berjualan adalah tawaran dari saudaranya yang sudah memiliki bisnis nanas madu. Tanpa pikir panjang, bisnis yang sudah terbukti menguntungkan tersebut langsung ia tekuni.
Arthur membuka lapaknya di Jalan Kaliurang Km. 9, Sleman. Tokonya biasa buka mulai pukul 8 pagi hingga pukul 17.30 Wib. Namun jika ia memiliki kegiatan perkuliahan tokonya akan ia tutup sejenak hingga kegiatan tersebut usai.
Bisnis nanas madu ternyata bukan bisnis remeh temeh. Jika melihat keuntunganya yang ia dapat, dalam sehari bisa mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Jika dihitung dalam sebulan bisnis tersebut dapat menghasilkan keuntungan Rp 6 juta.
Tak ingin mencicipi kesuksesan sendiri, Arthur juga mengajak beberapa teman kosnya untuk membuka bisnis yang sama. Ia bahkan tak takut usahanya tersaingi dari teman-temannya.(Ive)
BERITA TERKAIT
Gandung : BSNPG Garda Depan Amankan Suara Partai
'The Babies' Sukses Pertahankan Tradisi Ganda Putra
Persagi Yogya Pusatkan HGN 2023 di Alkid
Sekarwangi, Bakal Calon Termuda DPD DIY, Siapa Dia?
Disdukcapil Bantul Tetapkan Standar Pelayanan 2023
16 Desainer dan Seniman Lokal Ramaikan Wastra Katresnan
Kurikulum Merdeka, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa
IOH dan Ericsson Rampungkan Integrasi Jaringan di Jabodetabek
PKBTS Adakan Lokakarya Sekolah Kader Ki Hadjar Dewantara
Pengurus ORARI Kota Yogyakarta Dikukuhkan
Upaya Keras XL Axiata Hadirkan Internet Tercepat Demi Pelanggan
Dijamu Barito, PSS Ingin Lanjutkan Tren Kemenangan
Peringatan HGN di Alkid, Ada Senam Hingga Konseling Gizi
Polres Purbalingga Ringkus Komplotan Pencuri Lintas Provinsi
'Halu' Jadi Kasatpres RI, Joko Ditangkap Petugas, Ini Tampangnya
UM Purworejo Fasilitasi Sertifikasi Halal untuk Ratusan UMKM
Rahmania Astrini Rilis ‘Ground Zero’ Lagu yang Kental Nuansa R&B Soul
Bungkam Bali United di IBL Seri II, Bima Perkasa Lanjutkan Tren Positif
Erick Thohir Mulai Jaring Masukan Suporter hingga Pemilik Klub
Dear Pisces, Jangan Menekan Pasangan Adan Terlalu Keras
2024, 11 Ribu ASN Pindah ke IKN