Jadi Wadah 'Istirahat', MTsN 6 Kulonprogo Gelar Famtrip

user
danar 10 September 2019, 03:10 WIB
untitled

KULONPROGO, KRJOGJA.com - Melalui program Famtrip atau Familiarization Trip, sebanyak 31 siswa MTsN 6 Kulon Progo mengunjungi pantai Glagah, Temon  dan waduk Sermo,  Sabtu (7/9/2019).

Wakil Kepala Madrasah Urusan Kesiswaan Sutanto menjelaskan, kegiatan dimaksudkan untuk mengenalkan destinasi wisata yang ada di Kota West Prog tersebut. Untuk mengunjungi pantai yang terkenal dengan laguna di pinggir pantai ini, tidak perlu membayar mahal, hanya cukup Rp 6.000 setiap orang.

Dengan membayar tiket atau biaya retribusi ini, pengunjung dapat sepuasnya mengelilingi dan mengeksplorenya tanpa batasan waktu. Pendamping yang terdiri Imam Syamroni,S.Pd (Kepala Madrasah), Drs Sutanto (Wakamad Urusan Kesiswaan), Pitoyo Atmojo SPd, Supiyati SPd (guru BK) mendampingi siswa menikmati hangatnya pantai di pagi hari.

Pantai ini akan terasa indah jika guyuran ombak kencang yang menghantam bebatuan laguna yang berada di pinggir pantai. Bahkan sesekali air pantai bisa terangkat hingga menmbajiri jalanan, dan ini momen yang sangat baik untuk menikmati keindahan alam dan anugerah Tuhan. Beraneka pong-pongan yang diolah menjadi berbagai macam kerajinan seperti tirai kamar, souvenir unik dan berbagai pilihan topi serta pakaian ada disana.

Sedangkan aneka kuliner seperti undur-undur, udang, wader, siap dikemas untuk oleh-oleh. Fasilitas pendukung seperti kolam renang, sampan, persewaan ATV dan sepeda, makin memanjakan wisatawan untuk berlama-lama di pantai pasir hitam tersebut.

Perjalanan diteruskan menuju Waduk Sermo yang beralamat di Dusun Sermo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap. Armada bus yang mengantarkan mereka, harus berhenti di parkir utama di atas bukit.

Sebenarnya banyak mobil sewaan yang bisa mengantarkan, namun dibawah komando Kepala Madrasah Imam Syamroni, S.Pd mereka dengan penuh semangat menyusuri jalanan beraspal naik turun menuju lokasi bendungan meski panas matahari menyengat tubuh.

“Siswa yang ikut tak hanya sekedar datang melihat lihat, namun juga kita latih berliterasi dengan membuat laporan, sumbernya dari hasil wawancara, pengamatan dan ditambah dengan browsing. Mereka harus mengambil gambar untuk melengkapi laporan,” imbuh Sutanto. (Rar)

Kredit

Bagikan