Arsitek Muda Pemenang Sayembara Ini Tularkan Pengalaman ke Juniornya

Suasana sharing session Sakapari 2019. (Foto: Harminanto)
SLEMAN, KRJOGJA.com - Event Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (Sakapari) 2019 Sustanability for Architecture memasuki program sharing bertempat di Mezanine Cafe Jalan Palagan Senin (28/1/2019) malam. Arsitek-arsitek muda pemenang sayembara berbagi pengalaman sekaligus menularkan ilmu pada calon-calon arsitek dan masyarakat umum.
Ada tiga karya yang didiskusikan dalam sharing session tersebut di mana ketiganya merupakan pemenang sayembara penataan Kali Buntung. Widodo Agung Nugraha IAI, Peda Bayu IAI dan Theo Rifai IAI secara langsung berkisah proses pembuatan desain rancangan kawasan hingga akhirnya mampu menang dari total 30 karya yang masuk.
Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY, Ahmad Syaifudin Mutaqie mengatakan proses sharing ilmu dan pengalaman sangat penting untuk mahasiswa jurusan arsitektur termasuk juga khalayak umum. Pasalnya, adanya undang-undang arsitek yang akan resmi berlaku Agustus 2019 mendatang menuntut adanya pemahaman menyeluruh terkait profesi tersebut.
“Selain melalui Forum Komunikasi Pendidikan Arsitektur Istimewa Yogyakarta (Forkom Paijo), kami juga terus berupaya mendorong agar pendidikan arsitektur makin hari makin bagus dan tumbuh di masyarakat. Sudah ada UU Arsitek yang berarti Agustus tahun ini diaplikasikan. Sosialisasi di masyarakat menjadi sangat penting, pertama kami dari mahasiswa yang mana nantinya bakal jadi arsitek,” ungkapnya di sela acara.
IAI menurut Mutaqie mendapatkan persentase bahwa saat ini hanya 20 persen lulusan arsitektur yang kemudian berprofesi sebagai arsitek. “Saat ini dari katakanlah dari total 16 ribu mahasiswa arsitektur dari 160 kampus Indonesia di tiap angkatan hanya 4 ribu yang menjadi arsitek, ini tentu cukup sedikit terlebih sebentar lagi UU Arsitek diberlakukan. Profesi arsitek ini kami harapkan bisa seperti fakultas kedokteran lah bisa 90 persen lebih lulusannya ya jadi dokter. Salah satu upaya yang terus kita lakukan untuk mewujudkan ya dengan sharing pengalaman seperti ini,” sambungnya.
Sementara Dr Ing Nensi Golda Yuli, Sekretaris Jurusan Arsitektur UII menambahkan selain pemenang sayembara Kali Buntung, sharing session tersebut juga menjadi ruang diskusi beberapa pemenang sayembara lainnya seperti pemenang Amelia Febriana dkk yang menjuarai rancang kawasan Tugu Simpang Lima Takengon Aceh hingga Muhammad Ihsan Hernanta dkk yang memenangi sayembara Livable Oasis. “Harapannya kegiatan ini mampu menjadi ajang penyampaian ide, inovasi serta gagasan dalam mewujudkan arsitektur berkelanjutan,” pungkasnya. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Tingkatkan Kapabilitas UMKM, BRI Berkontribusi 65,4% Inklusi Keuangan Indonesia
Aismoli Percepat Realisasi Ekosistem Kendaraan Listrik
SSB AA FC Juara KU-12 di Gunungkidul
Wow, Anak Kim Jong Un Pakai Jaket Dior Senilai Rp28 Juta
Inilah Besaran UKT yang Harus Dibayar Mahasiswa UNY
Astra Motor Berikan Servis Gratis untuk Warga Terdampak Erupsi Merapi
Gandeng Pinhome, Bank Muamalat Tingkatkan Portofolio KPR
KPK Minta Kepala Daerah Tidak Korupsi, Apa Kata Sultan?
Kementerian BUMN Tunjuk Dua Direksi Baru IFG
Demi Anak Pakai Busana Dior, Ibu Ini Rela Makan Mie Instan
#DiantarSangBintang Jadikan Kumpul Kerabat Lebih Bermakna
Cegah Kemacetan, Pemerintah Harus Tambah Rest Area di Jalan Tol
Lindsay Lohan Didenda Gara-gara Promosikan Kripto
Mau Mudik Gratis Kapal Laut, Kelengkapan Ini Harus Dibawa
Ngabubu:Rich di The Rich Jogja Hotel Disambut Antusias Masyarakat
Sri Sultan Ingin Becak Listrik Segera Diluncurkan Tanpa Beban Biaya ke Tukang Becak
Mudik, Hati - Hati Jika Lewat Jalan Tol Lur..
ASN dan Pejabat Wajib Patuhi Larangan Buka Puasa Bersama
Selandia Baru Komitmen Bantu Anak Muda 'Move On' dari Patah Hati
Klarifikasi Kapolres Kulonprogo Terkait Peristiwa Penutupan Patung Bunda Maria
Mudik Lebaran Masih Jauh, Tiket Bus Sudah Rame-rame Dipesan. Masih Ada Sisa?