Arsitek Muda Pemenang Sayembara Ini Tularkan Pengalaman ke Juniornya

user
danar 29 Januari 2019, 04:50 WIB
untitled

SLEMAN, KRJOGJA.com - Event Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (Sakapari) 2019 Sustanability for Architecture memasuki program sharing bertempat di Mezanine Cafe Jalan Palagan Senin (28/1/2019) malam. Arsitek-arsitek muda pemenang sayembara berbagi pengalaman sekaligus menularkan ilmu pada calon-calon arsitek dan masyarakat umum.

Ada tiga karya yang didiskusikan dalam sharing session tersebut di mana ketiganya merupakan pemenang sayembara penataan Kali Buntung. Widodo Agung Nugraha IAI, Peda Bayu IAI dan Theo Rifai IAI secara langsung berkisah proses pembuatan desain rancangan kawasan hingga akhirnya mampu menang dari total 30 karya yang masuk.

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY, Ahmad Syaifudin Mutaqie mengatakan proses sharing ilmu dan pengalaman sangat penting untuk mahasiswa jurusan arsitektur termasuk juga khalayak umum. Pasalnya, adanya undang-undang arsitek yang akan resmi berlaku Agustus 2019 mendatang menuntut adanya pemahaman menyeluruh terkait profesi tersebut.

“Selain melalui Forum Komunikasi Pendidikan Arsitektur Istimewa Yogyakarta (Forkom Paijo), kami juga terus berupaya mendorong agar pendidikan arsitektur makin hari makin bagus dan tumbuh di masyarakat. Sudah ada UU Arsitek yang berarti Agustus tahun ini diaplikasikan. Sosialisasi di masyarakat menjadi sangat penting, pertama kami dari mahasiswa yang mana nantinya bakal jadi arsitek,” ungkapnya di sela acara.

IAI menurut Mutaqie mendapatkan persentase bahwa saat ini hanya 20 persen lulusan arsitektur yang kemudian berprofesi sebagai arsitek. “Saat ini dari katakanlah dari total 16 ribu mahasiswa arsitektur dari 160 kampus Indonesia di tiap angkatan hanya 4 ribu yang menjadi arsitek, ini tentu cukup sedikit terlebih sebentar lagi UU Arsitek diberlakukan. Profesi arsitek ini kami harapkan bisa seperti fakultas kedokteran lah bisa 90 persen lebih lulusannya ya jadi dokter. Salah satu upaya yang terus kita lakukan untuk mewujudkan ya dengan sharing pengalaman seperti ini,” sambungnya.

Sementara Dr Ing Nensi Golda Yuli, Sekretaris Jurusan Arsitektur UII menambahkan selain pemenang sayembara Kali Buntung, sharing session tersebut juga menjadi ruang diskusi beberapa pemenang sayembara lainnya seperti pemenang Amelia Febriana dkk yang menjuarai rancang kawasan Tugu Simpang Lima Takengon Aceh hingga Muhammad Ihsan Hernanta dkk yang memenangi sayembara Livable Oasis. “Harapannya kegiatan ini mampu  menjadi ajang penyampaian ide, inovasi serta gagasan dalam mewujudkan arsitektur berkelanjutan,” pungkasnya. (Fxh)

Kredit

Bagikan