Era Digital Ambil Langkah Inovasi

Dr Arman Shah bin Abdullah dari UPSI Malaysia menyampaikan materi. (Foto: Jayadi K)
BANTUL, KRJOGJA.com - Pendidikan dan dunia kerja berdampingan dengan perubahan di era revolusi industri 4.0. Perubahan tidak bisa dihindari harus disikapi dengan berpikir positif. Era digital ambil langkah inovasi.
Demikian diungkapkan Dr Arman Shah bin Abdullah dari Universiti Pendidikan Sultan Idris/UPSI Malaysia dalam International Conference of Education, Leidership and Innovation (ICELI) bertema 'School to Work Transition in 4.0 Era' di Aphitarium, kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ringroad Selatan, Bantul, Minggu (15/12/2019). Seminar internasional yang diselenggarakan Prodi Magister Manajemen Pendidikan (MMP) UAD tersebut dibuka Prof Dr Dwi Sulisworo MT, Wakil Direktur Pascasarjana UAD dan pengantar Dr Enung Hasanah MPd (Ketua Panitia). Hadir pula sebagai pembicara Dr Widodo MSi (UAD), Prof Dr M Suyanto MM (Rektor Universitas Amikom Yogyakarta) dengan moderator Dr Fitri Nurmahmudah MPd (UAD).
Menurut Arnan Shah, era 4.0 membawa konsekuensi di pendidikan dan dunia kerja. "Kurikulum pendidikan kemudian merasa tertinggal karena tidak sesuai kebutuhan dan tuntutan dunia kerja," ujarnya. Sebaliknya, dunia kerja bisa menunjukkan kelemahan dunia pendidikan, lulusan dunia pendidikan belum tentu siap kerja. Perilaku masyarakat dengan piranti serba digital ada dalam masa transisi. Dunia pendidikan dan kerja tidak bisa menyesuaikan diri jelas tertinggal dan terpuruk.
Sedangkan Suyanto mengatakan, semua lini kehidupan terus berubah, apalagi dengan era serba digital. Dalam masa transisi ini, ada tiga yang harus dilakukan. Pertama, memiliki sikap mental dan berperilaku positif. "Apapun perubahan berperilakulah positif. Jangan salahkan perubahan," ujarnya. Kedua, menciptakan ide-ide kreatif dan merealisasikan ide/ mimpi tersebut. Ketiga, ambil langkah kreatif dan inovatif. "Semua itu dilakukan secara profesional dan siap untuk berkompetisi serta berkolaborasi," tandasnya.
Sementara itu, Dr Enung Hasanah MPd, Ketua Panitia dalam pengantar antara lain mengatakan, seminar ini lebih fokus dunia pendidikan dan kerja yang semua mengarah serba digital. Dunia pendidikan dan kerja tidak ada kata lain, harus melakukan inovasi agar tidak tertinggal. Pendidikan di Indonesia pada masa lalu lebih banyak analog/tradisional/lokal. Sekarang pendidikan lebih banyak serba digital dan global itu butuh penyesuain.(Jay)
BERITA TERKAIT
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Peranan APBN Masih Dibutuhkan di DIY
Politik Licik dan Kejam Ala Ken Arok, Tega Korbankan Sahabat Sendiri
Ditinggal Santap Bancakan Rumah Turyati Dilalap Api
Gandeng REI DIY, PLN Group Pasarkan Layanan Listrik dan Internet
Pemkab Sukoharjo Keluarkan SE Operasional Tempat Usaha Selama Ramadan
PPB UIN SUKA Gelar Pasar Ramadhan
Dana Inpres Rp 80 M Sasar Perbaikan Jalan Karanganyar, Target Selesai Sebelum Lebaran
Soal Penutupan Patung Bunda Maria di Lendah, Begini Kata Pemda DIY
Awal Puasa, Pelayanan di Dukcapil dan MPP Kota Yogya Ramai
Kemenag Cairkan Rp381 Miliar BOP untuk 28 Ribu Raudlatul Athfal
Tingkatkan Kapabilitas UMKM, BRI Berkontribusi 65,4% Inklusi Keuangan Indonesia
Aismoli Percepat Realisasi Ekosistem Kendaraan Listrik
SSB AA FC Juara KU-12 di Gunungkidul
Wow, Anak Kim Jong Un Pakai Jaket Dior Senilai Rp28 Juta
Inilah Besaran UKT yang Harus Dibayar Mahasiswa UNY
Astra Motor Berikan Servis Gratis untuk Warga Terdampak Erupsi Merapi
Gandeng Pinhome, Bank Muamalat Tingkatkan Portofolio KPR
KPK Minta Kepala Daerah Tidak Korupsi, Apa Kata Sultan?
Kementerian BUMN Tunjuk Dua Direksi Baru IFG
Demi Anak Pakai Busana Dior, Ibu Ini Rela Makan Mie Instan
#DiantarSangBintang Jadikan Kumpul Kerabat Lebih Bermakna