Menteri Nasir : Jangan Biarkan Kampus Jadi Pusat Radikalisme

user
tomi 16 Mei 2018, 19:09 WIB
untitled

JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohmmad Nasir berharap kampus harus menjadi pusat ilmu pengetahuan dan jangan sampai menjadi pusat  radikaslime dan intoleransi.

"Para penceramah pada bulan  Ramadan  ini bisa memberikan ketenangan  pada seluruh warga di kampus masing-masing. Jangan sampai menuju intoleransi apabila intoleransi  baik dari dosen dan   mahasiswa segera dilakukan peringatan dan ditindak," ungkap Menristekdikti Mohamad Nasir di Jakarta, Rabu (16/05/2018) usai bertemu para rektor di seluruh Indonesia.

Menteri Nasir menjelaskan jika ada dosen atau PNS yang terlibat organisasi terorisme harus dicreening ulang. Bahkan, jika terlibat lebih dalam diminta keluar atau terancam dipecat dari status PNS.

"Saya terus terang mengutuk keras kejadian yang ada di Surabaya ini. Saya atas nama pribadi dan kementerian mengutuk berat kejadian itu. Langkah apa yang harus kami lakukan di perguruan tinggi? PT harus menangkal intolereransi dan radikalisme yang muncul. Kampus harus menjadi pintu utama penangkalan radikalisme," tandasnya. (Ati)

Kredit

Bagikan