Satpam UGM ini Antar Sang Puteri Wisuda Doktoral

user
tomi 19 April 2018, 18:50 WIB
untitled


SEORANG pria terlihat tegap berpakaian biru dengan sepatu boot yang terikat kencang hadir di acara Wisuda Doktoral UGM Kamis (19/4/2018).

Di dada kiri pria tersebut tersemat tanda pengenal dengan nama Teguh Tuparman, petuga Satuan Pengamanan (Satpam) kampus UGM. Namun kedatangan pria tersebut ternyata bukan untuk mengamankan jalannya wisuda. Teguh mendapat undangan kehormatan untuk mengantarkan sang putri Retnaningtyas Susanti yang hari ini resmi menyandang gelar doktor di bidang pariwisata.

Tak heran bila mata Satpam tersebut berbinar-binar saat berbincang dengan wartawan. Ia tak henti bersyukur karena sang putri sulung mampu mencapai gelar tinggi S3 meski ia hanya berprofesi sebagai petugas keamanan.

“Saya sangat percaya kalau rejeki itu sudah ada yang mengatur. Saya sudah 33 tahun bekerja sebagai Satpam di UGM dan ini semua seperti sudah dipersiapkan Allah,” ungkapnya.

Teguh yang lantas mulai mengingat masa dahulu bekerja di UGM pun menceritakan kisah di mana saat kecil ia kerap membawa serta Tyas (sapaan akrab Retnaningtyas) untuk sekedar bermain di are kampus UGM. “Saya dulu punya harapan anak saya bisa jadi orang pintar karena kampus ini kan memang melahirkan orang-orang seperti itu. Ternyata bisa terwujud syukur Alhamdulillah,” sambungnya tersenyum.

Perjalanan menyekolahkan Tyas hingga S1 saat itu disebut Teguh menjadi sesuatu yang luar biasa. Meski sempat hutang kanan-kiri, ternyata hal tak terduga di mana dari penghasilannya sebagai satpam, ia mampu membawa keempat anaknya termasuk Tyas hingga ke jenjang pendidikan tinggi.

Tyas menyelesaikan jenjang S1 dalam waktu yang cukup singkat, 3 tahun 7 bulan di Antropologi UGM. Dua tahun setelah lulus ia memutuskan untuk kembali melanjutkan studi S2 di bidang Kepariwisataan dan berkarier sebagai dosen di Universitas Andalas Padang Sumatera Barat.

Pada 2013 ia kembali ke Yogyakarta untuk menempuh jenjang S3 Kepariwisataan dan berhasil diwisuda pada 2018.

"Saya sangat bersyukur punya bapak dan ibu serta adik-adik yang luar biasa. Saya masih punya impian kelak mereka bisa menyaksikan saya dikukuhkan sebagai guru besar di UGM,” ungkap Tyas tersenyum. (Fxh)

Kredit

Bagikan