Kampus Ini Penerima Hibah Rp1,1 Miliar dari Uni Eropa

Ilustrasi
SEDIKITNYA delapan Perguruan Tinggi (PT) terpilih di Indonesia mendapatkan pendanaan Rp 1,1 miliar selama tiga tahun (2019-2022), melalui hibah Erasmus dari Uni Eropa.
Delapan Perguruan Tinggi (PT) tersebut meliputi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Islam Indonesia (UII), President University, Universitas Andalas, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Surabaya, Universitas Khairun Ternate, dan Universitas Muhammadiyah Palu.
Perwakilan dari University of Gloucestershire UK yang merupakan Koordinator project Erasmus+ GITA dan BUiLD, Nadine Sulkowski, mengatakan program hibah kali ini bertemakan Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD).
Nadine menjelaskan, melalui pelaksanaan proyek tersebut, diharapkan dapat membangun fasilitas dan kapasitas berkaitan dalam upaya membangun disaster awareness oleh masyarakat.
“Melalui project ini akan tercipta konsolidasi riset yang merespons konsep baru dalam menanggapi sebuah bencana yang terjadi”, katanya. Kamis (5/12/2019).
Nadine juga menjelaskan, bahwa tahun lalu pendanaan telah dilakukan untuk program entrepreunership. Namun, berangkat dari keresahan dan keinginan para anggota konsorsium pada rapat sebelumnya melihat bencana yang terjadi di Indonesia, khususnya Tahun 2018.
“Program hibah tahun ini ditujukan untuk penguatan peran universitas dalam kesadaran menanggapi bencana yang terjadi kepada masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Rektor bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII, Wiryono Raharjo menjelaskan project konsorsium tersebut sebenarnya menjadi tantangan bagi universitas terpilih dalam menciptakan pengembangan misal kurikulum bencana, metode pendidikan, bukan membentuk brand baru melainkan mengembangkan yang sudah ada.
“Kami menyambut baik terbentuknya konsorsium tersebut, mengingat kerentanan Indonesia terhadap potensi bencana dengan karakteristik berbeda di setiap wilayahnya,” katanya.
Koordinator project dari UAD sekaligus Kepala Kantor Urusan Internasional UAD, Ida Puspita mengatakan program tersebut nantinya akan berfokus pada peran universitas terhadap pengembangan kesadaran bencana disaster awareness, serta kemampuan menanganinya (masa mitigasi dan masa pemulihan).(*)
BERITA TERKAIT
Tak Hanya Berkah, Puasa Arafah Jadi Ibadah Sunnah Penghapus Dosa
Data BPS Tunjukkan Jumlah Perokok Anak Turun di 2022
James Cameron Buka Suara, Jack Dawson Bisa Selamat di Film Titanic
Mau Tau Isi Goodie Bag Grammy Awards 2023? Ternyata Ada Gift Card Sedot Lemak
Curah Hujan Tinggi, BPBD Pantau Wilayah Rawan Bencana Alam
Lempeng Anatolia Picu Gempa Turki yang Sudah Renggut 1.600 Nyawa
Satu Abad NU, Wapres Ma’ruf Amin Ajak Ulama Dunia Responsif Hadapi Isu Global
Setoran Dividen & Pajak BRI ke Negara Capai Rp136,5 Triliun
Wapres Minta AAL Adakan Pendidikan Terbaik untuk Taruna
Jika Diizinkan, Elon Musk Kirim Starlink ke Turki
Travex ATF Jadi Kesempatan Emas Kebangkitan Pariwisata DIY
BKKBN dan BPS Bentuk Desa Cantik
5 Imbauan KBRI Ankara untuk WNI di Turki
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Harlah 1 Abad NU
Diungkap Bea Cukai, Pengiriman Rokok Ilegal Pakai Mobil Pribadi
Sama Seperti Indonesia, Malaysia Juga akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Airlangga Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi
Gus Miftah Raih Sarjana di Unissula, Sidang Skripsi Bikin Rekor
Warganet Gaungkan Tagar Pray for Turkey di Twitter
Sukseskan Pelaksanaan MBKM, UTY Gandeng 25 Perusahaan
Bapak Tega 'Garap' Putri Kandung Sendiri