Ternyata 41 Persen Murid Indonesia Kena Bully dalam Beragam Bentuk

Ilustrasi
LAPORAN terbaru Programme for International Student Assessment (PISA) baru saja dirilis pekan ini. Tes yang diadakan tiap tiga tahun sekali ini menunjukan skor murid di bidang membaca, matematika, dan sains.
Tak hanya soal membaca dan menghitung, laporan PISA juga mengevaluasi soal bully di suatu negara. Para murid berusia 15 tahun pun diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan soal perilaku negatif tersebut.
Dalam laporan PISA, bullying diartikan sebagai perilaku agresif yang menyebabkan aksi negatif atau tidak diinginkan yang dilakukan secara sengaja dan berulang terhadap orang lain yang tak mampu melindungi diri mereka sendiri.
Perilaku bully pun bisa berlaku di media sosial, serta mencakup aspek fisik, aspek verbal, dan aspek relasi seperti menyebar gosip dan mengucilkan.
Laporan PISA pun cukup komprehensif, sebab tidak menyoal bully fisik saja. Siswa juga ditanya soal gibah hingga dikucilkan.
Lantas berikut hasil murid Indonesia di tes PISA saat ditanya apakah jadi korban bully lebih dari sekali dalam sebulan:
- Sering kena bully: 15 persen
- Terkena tindakan bully dalam bentuk apapun: 41 persen
- Sengaja dikucilkan murid lain: 19 persen
- Diledek murid lain: 22 persen
- Diancam murid lain: 14 persen
- Barang dicuri atau dirusak murid lain: 22 persen
- Dipukul atau didorong-dorong murid lain: 18 persen
- Jadi korban rumor buruk oleh murid lain: 20 persen
PISA juga menuliskan laporan mengenai respons murid Indonesia terkait bully, seperti bagaimana perasaan mereka ketika melihat ada yang menjadi korban bully atau menolong korban.
Tetapi ada yang ganjil dalam respons murid Indonesia, pasalnya hampir setengah murid justru kurang setuju terhadap pernyataan bahwa terlibat bullying adalah hal yang salah.
Berikut responsnya:
- Merasa terganggu ketika tak ada yang membela korban bully: 74 persen
- Menolong murid yang tak bisa membela diri adalah hal yang baik: 80 persen
- Ikut melakukan bully adalah hal yang salah: 57 persen
- Saya merasa tak ena ketika melihat murid lain jadi korban bullying: 80 persen
- Saya senang jika ada orang yang membela murid lain yang sedang di-bully: 73 persen.(*)
BERITA TERKAIT
RSGM Unimus Divisitasi Dalam Rangka Menuju RSGMP
Kisah Kazuyoshi Miura, Pesepak Bola Jepang Tetap Eksis di Usia 55 Tahun
Polisi Peduli Stunting, Polres Sukoharjo Beri Nutrisi Bumil dan Balita
Hasil Panen Bawang Merah Lahan Pantai Menjanjikan
Akun FB Erina Gudono Diretas Sejak 2019, Hati-hati Tertipu
Bappeda Kulonprogo Siapkan 5 Program Prioritas Pembangunan Berkelanjutan
Tingkatkan Sinergitas, Kapolres Sukoharjo Berkunjung ke Mako Grup 2 Kopassus
Sidang Vonis Eliezer Digelar 15 Februari
Marak Isu Penculikan Anak, Polda Jateng: Waspada dan Jangan Panik
Sudah Bayar Rp 480 Juta, Pembeli Apartemen di Babarsari Merana, Ini Sebabnya
Cak Imin Jelaskan Soal Usulan Penghapusan Jabatan Gubernur
Lewat MIFM Investor Global Minati Proyek IKN Nusantara
Posisi Wakil Ketua DPRD Sukoharjo Segera Terisi
Mahasiswa Fakultas Keolahragaan UNS FKor Demo Minta Majelis Wali Amanah Cabut Somasi
Nenek Moyang Orang Amerika Ternyata Berasal dari China
Main Voli Sambil Kumpulkan Dana
Keberadaan ChatGPT, Ancaman Bagi Google
Yudo Margono Mutasi 84 Jabatan TNI
Purbalingga Mulai Terapkan Sertifikat Elektronik
Ciu Gedang Kluthuk Kembali Marak, Dua Penjual Ditangkap
Etik Suryani Salurkan Program Indonesia Pintar Siswa SD