Dosen UNRIYO dan UNS Raih Project Terpilih Bidan Inspiratif untuk Negeri 2022

user
Ivan Aditya 03 Oktober 2022, 12:25 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Menyusul keberhasilan program 'Remaja Bergerak' di Kalurahan Tegalrejo Kepanewon Gedangsari Kabupaten Gunungkidul pada 2021 silam, pada tahun 2022 ini tim peneliti program tersebut yang diinisiasi oleh Giyawati Yulilania Okinarum, SST., M.Keb. dan Afroh Fauziah, SST., M.Kes. (keduanya dosen Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta) serta Fresthy Astrika Yunita, SST., M.Kes., dan Hardiningsih, SST., M.Kes. (keduanya dosen Universitas Negeri Surakarta) menyelenggarakan kembali program 'Remaja Bergerak' di Kelurahan Kricak Kemantren Tegalrejo Kota Yogyakarta. Pada penyelenggaraannya, 'Remaja Bergerak' meraih project terpilih program Bidan Inspiratif Untuk Negeri (BIUN).

Program BIUN ini didukung oleh PT Kimia Farma berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa, Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), serta Forum Istri Anggota Holding Farmasi (FIADIFA). Program ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting melalui intervensi berbasis inovasi program dan pemberdayaan bidan di wilayah atau lokasi fokus (lokus) stunting.

Adapun program BIUN digelar di 13 Provinsi se-Indonesia. Lokasi yang ditentukan merupakan wilayah kerja LKC Dompet Dhuafa yang dipilih berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan, BKKBN, IBI dan stakeholder setempat. BIUN mengutamakan inovasi program penjagaan 1.000 HPK serta program yang memiliki dampak besar.

“Stunting merupakan global issue yang multidimensional, pencegahannya untuk penyelesaian kondisi tersebut memerlukan upaya secara holistik bio-psiko-sosial, yang sasarannya adalah sejak bayi hingga dewasa. Oleh karenanya, 'Remaja Bergerak' ini hadir untuk memberdayakan remaja dalam ikut serta penemuan dini stunting pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan pencegahannya dalam 8.000 HPK. Periode 8.000 HPK dimulai sejak dalam kandungan hingga usia 19 tahun." ujar Giyawati Yulilania Okinarum pada kegiatan rutin 'Remaja Bergerak' 8.000 HPK batch 2, Sabtu (01/10/2022).

Ia menambahkan kegiatan tahun ini dilaksanakan selama 4 kali sejak bulan Juni hingga November, berfokus di Kalurahan Kricak dengan agenda Workshop Capacity Building yang berkonsep pembekalan untuk remaja dalam memahami seputar stunting pada anak dan anemia pada remaja melalui mobile app dan website Remaja Bergerak. Adapula pembentukan dan pelaksanaan peer group support, pengecekan kadar Hb rutin dan pemberian tablet besi, konseling melalui mobile app serta analisis zat gizi makro mikro oleh nutrisionis.

Ditemui secara terpisah, Senin (03/10/2022), Afroh Fauziah menjelaskan sejak tahun 2021 di Kota Yogyakarta sudah ada Peraturan Walikota mengenai optimalisasi periode 8.000 HPK untuk pencegahan stunting. Oleh sebab itu, konsep 8.000 HPK dengan menggerakkan remaja ini merupakan sebuah terobosan baru yang dibutuhkan dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah Kota Yogyakarta.

"Kami juga lakukan pengecekan kadar Hb secara rutin pada remaja untuk memantau kondisi kesehatan remaja putri, sejak bulan Juni hingga November nanti. Kadar Hb perlu dipantau, karena berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, ibu yang mengalami anemia sejak masa prakonsepsi, maka akan berisiko memiliki anak stunting di masa yang akan datang,” jelasnya.

Sementara Fresthy Astrika Yunita menambahkan selama bulan Juni hingga Oktober, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada kadar Hb remaja. Yang yang awalnya 37% remaja mengalami anemia, di Bulan Oktober ini hanya 8% saja yang masih mengalami anemia.

"Perilaku remaja dalam preferensi makanan tinggi zat gizi makro dan mikro pun juga ada perubahan ke arah positif. Sikap mereka dalam ikut serta pemantauan stunting pada anak saat Posyandu pun mendapat respon positif dari ibu kader setempat dan pemahaman mereka pun mengalami peningkatan sebesar 73%," jelasnya didampingi Hardiningsih. (*)

Kredit

Bagikan