Klinik Industri Sebagai Wadah Hilirisasi Riset Produk Matching Fund

PT. INKA dan PT. IMS menyambut baik dengan inisiasi klinik industri.
Krjogja.com - YOGYA - Klinik Industri merupakan wadah hilirisasi riset produk aluminium untuk mendukung tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang didesain dengan melibatkan industri, perguruan tinggi dan pemerintah. Industri yang terlibat dalam klinik industri ini antara lain IKM CV. C-Maxi Alloycast, BUMN PT Industri Kereta Api (INKA) dan PT. Inka Multi Solusi (IMS), Perguruan Tinggi yang terlibat dalam hal ini Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Yogyakarta, serta Pemerintah yang terlibat adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program Matching Fund.
Tim pelaksana terdiri atas Dr. Ir. Mujiyono, M.T., IPU., Dr. Apri Nuryanto, M.T., Prof. Dr. Eng. Ir. Didik Nurhadiyanto, M.T., IPU., Dr. Ir. Heri Wibowo, M.T., dan Prof. Setiabudi Indartono, M.M, Ph.D. dengan mitra CV. C-Maxi Alloycast Program ini diawali dengan pelaksanaan focus group discussion (FGD) yang membahas model kerjasama yang saling menguntungkan dalam konsep klinik industri pada Rabu (19/10/2022).
Sumber daya yang diperlukan dalam program kerjasama berupa komitmen in-cash/in-kind dari mitra Industri, Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Sumber Daya Manusia (SDM) dari Perguruan Tinggi, serta dukungan program Matching Fund dari Pemerintah. Ruang lingkup ini sangat memungkinkan adanya simbiosis mutualisme antar pihak. Program Klinik Industri dikembangkan untuk dapat mencapai output berupa peningkatkan daya saing IKM, mendukung pencapaian 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, serta meningkatkan tingkat komponen dalam negeri yang muaranya memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi Pemerintah. Diharapkan program Klinik Industri ini akan mendatangkan keuntungan ekonomis bagi mitra, serta dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk membuka usaha baru atau mengembangkan usaha di bidang manufaktur.
Klinik industri mendukung peningkatan ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dimana mahasiswa dapat melakukan praktek kerja lapangan, magang, membuat skripsi, membuat tugas akhir, berlatih kewirausahaan, sehingga dapat menjadi pembelajaran terhadap mahasiswa dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada di industri cor alumunium serta dapat memberikan alternative solusi pemecahan masalah. Selain itu, dosen dapat menerapkan hasil penelitian atau penerapan rekayasa peralatan untuk dipergunakan industri dalam agar semakin efisien, sesuai standar dan kompetitif.
Ketua Tim Matching Fund Dr. Ir. Mujiyono, M.T., IPU mengatakan bahwa dengan adanya klinik industri ini diharapkan nantinya semua pihak sehat bersama. “Melalui klinik industri, dunia akademik semakin tinggi peluang untuk mencapai IKU khususnya dosen berkegiatan di industri, mahasiswa mendapatkan tempat magang, membuat proyek akhir, skripsi dan pengalaman langsung menyelesaikan permasalahan industri,” sambung Mujiyono saat memberikan pengantar diskusi.
Industri kecil menengah (IKM) akan memperoleh keuntungan dari penerapan hasil riset dan pengembangan produk yang dilakukan oleh dunia akademik (kampus). Dunia industri dapat pula berbagi pengalamannya selaku praktisi ke kampus Universitas Negeri Yogyakarta agar pengalaman baik dan kesuksesannya dapat memotivasi mahasiswa termasuk Dosen untuk mengembangkan kemampuan berinovasi dan berwirausaha.
Tharek Bangkit Cahyana, Direktur CV. C-Maxi Alloycast berharap melalui klinik industri yang diinisiasi oleh UNY, IKM dapat mengembangkan produk cor aluminium menjadi lebih efisien, terstandar dan kompetitif berdasarkan rekomendasi hasil penelitian dan pengembangan produk yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. “Kualitas produk cor aluminium yang semakin baik merupakan bekal utama untuk menjadi vendor resmi PT. Inka Multi Solusi sehingga meningkatkan TKDN kereta api,” tambah Tharek.
PT. INKA dan PT. IMS menyambut baik dengan inisiasi klinik industri yang melibatkan Kerjasama triple helix ABG antara academic, business, dan government ini. M. Evan Wiryawan, Senior Manager Engineering mengatakan saat ini PT. INKA tengah membangun jaringan dan Kerjasama dengan akademisi dan IKM untuk meningkatkan TKDN produk komponen kereta api. “Ini sejalan dengan program kami untuk meningkatkan TKDN, karena untuk beberapa komponen kereta api kami masih impor, semoga ke depan kita dapat bekerja sama untuk kemajuan piramida industri, sektor industri kereta api di Indonesia semakin mandiri dan berdaya saing,” jelas Evan.
Kepala Divisi Teknologi PT. IMS, Andi A. Isyanto juga menambahkan bahwa saat ini belum banyak industry aluminium dalam negeri yang dapat memenuhi kebutuhan komponen kereta, baik dari sisi kapasitas maupun kualitas sehingga diharapkan dengan adanya klinik industri ini akan mendorong lebih banyak IKM agar dapat berkontribusi meningkatkan kemandirian industry dalam negeri.(*)
BERITA TERKAIT
Persiapan Puncak Haji, Jemaah Haji Lansia Harus Jaga Tenaga
Masih perlukah Pembukaan Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa?
Boyolali Jadi Tuan Rumah Temu Donor Darah Sukarela Se-Jateng
Stiker Lindungi Lansia Terpampang di Setiap Sudut Hotel Jemaah Haji
Siap-Siap War! Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Bisa Dibeli Mulai 5 Juni
Mengenal Aplikasi Penghasil Uang Sweatcoin
UGM Jadi Peraih Penghargaan Terbanyak pada Anugerah Merdeka Belajar Tahun 2023
Hanya Potong Pajak, Luhut Bantah Pemerintah Beri Insentif Mobil Listrik
SMKI Nusantara Buktikan Eksistensi Diri
Manfaatkan Lahan Sungai Kering, Polisi dan Warga Tanam Sayuran
Mau Nonton Laga Timnas Indonesia VS Argentina? Segini Harga Tiketnya
Awas! Siklon Tropis Mawar Mengancam Perairan Indonesia
KKP Segel 11,3 Ton Ikan Impor di Palembang
Sah! Ekspor Mineral Mentah Mulai Distop 10 Juni 2023
Di Semarang Bhikkhu Thudong Diterapi Thairopractic
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Lepas Kloter Pertama Embarkasi Kertajati, Ini Pesan Menag
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP
Panggil Dapur Konsumsi Jemaah, Kemenag Ingatkan Sanksi Distribusi Makanan Terlambat
Atlet NSB Raih 'MPV' Dalam Piala Kadisporapar
Trek Downhill Glamping De Loano Layak untuk Kejuaraan Internasional