Jaga Ekosistem, Murid SMAN 13 Lepas 1013 Ekor Burung

user
Danar W 17 Desember 2022, 07:41 WIB
untitled

Krjogja.com - SEMARANG - Suasana haru meliputi siswa dan siswi murid SMA Negeri 13 Mijen Semarang. Pada Jumat (16/12/2022) mereka melepas 1013 ekor burung untuk diliarkan demi menjaga ekosistem. Tak sedikit burung yang enggan terbang dan justru menclok di pundak siswa-siswi. Seakan mereka nyaman bersama siswa-siswi yang hendak melepasnya ke alam liar.

Gerakan ini dilakukan untuk menyemarakkan suasana alam Mijen yang sudah lama sepi dari kicauan akibat perburuan burung. Kepala SMA negeri 13 Mijen Semarang, Rusmiyanto SPd MPd mengatakan apa yang dilakukan semata-mata karena rasa prihatin, dimana Mijen merupakan daerah hijau yang terdapat kawasan hutan terluas di Kota Semarang.

“Namun wilayah ini kini dikenal sebagai Silent Forest atau hutan bisu. Hutan yang tak pernah terdengar suara-suara satwa. Berbeda dengan 30 tahun silam dimana setiap pagi masih terdengar ramai burung-burung berkicau bersautan.Di malam hari suara jangkrik tak kalah bising menghias suasana. Rasanya alam ini sudah mati tanpa suara satwa. Oleh karena itu, kami berupaya mengembalikan agar hutam ini bising oleh suara binatang,” ujar Rusmiyanto.

Di acara Peringatan hari Konservasi Kehidupan Liar Se-Dunia yang digelar di kampus Mijen ini, juga dihadiri para pemburu burung liar. Mereka dengan kesadaran menyerahkan peralatan perburuan seperti senapan angin dan batang pulut yang biasa mereka pergunakan untuk menangkap burung.

Acara dengan tema ‘Hijau Berkicau’ ini juga dihadiri Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia Dunia, Paulus Pangka SH. Leprid mengapresiasi dengan memberi penghargaan atas kegiatan Pelepasan Burung Berkicau Terbanyak yang dilakukan para siswa dan guru. Jenis burung yang dilepas liaekan antara lain, prenjak, kutilang, ciblek, derkuku, perkutut, jalak, kacer, trucuk dan lainnya.

Paulus mengapresiasi karena ini merupakan tindakan mulia peduli terhadap alam. “Saya rasa ini bisa menginspirasi masyarakat sekolah lainnya. Harapan kami ini akan diikuti sekolah-sekolah lain untuk menyelamatkan lingkungan. Kalau sekolah-sekolah melakukan ini, maka alam kita akan meriah dengan kicauan burung. Burung-burung ini harus dibiarkan hidup bebas di alamnya agar bisa berkembang biak dan tidak punah,” ujar Paulus Pangka. (Cha)

Kredit

Bagikan