Atlet E-Sport Pensiun di Usia ‘Produktif’, Pendidikan Jadi Hal Penting

user
Danar W 23 Desember 2022, 08:10 WIB
untitled

Krjogja.com - SLEMAN - Olahraga E-Sport menjadi salah satu cabang menjanjikan bagi para atlet. Kejuaraan yang rutin mulai daerah, nasional hingga dunia serta tumbuhnya klub-klub menjadi indikator baik, merangsang ekosistem baik olahraga ini.

Namun begitu, di tengah kemajuan olahraga E-Sport, ada beberapa sisi yang terabaikan salah satunya yakni pendidikan para atlet. Tidak sedikit atlet atau gamers yang kurang perhatian pada pendidikan formal.

Hal tersebut disampaikan Robertus Aditya Pratomo Putro, Kepala Akademi Garudaku saat turut dalam pemberian beasiswa 20 mahasiswa UGM hasil kolaborasi dengan Moonton Games, Kamis (22/12/2022). Menurut Aditya, saat ini pembibitan atlet E-Sport sudah dimulai sejak bangku SMP yang tentu menjadi prospek bagi olahraga ini ke depan.

“Tapi sayangnya, tidak sedikit pro player atau atlet, bahkan gamers yang mengesampingkan pendidikan. Mereka hanya lulus SMP saja, padahal rata-rata atlet E-Sport di Indonesia pensiun usia 25 tahun, saat usia emas sebenarnya dalam karier biasanya ya. Tapi sudah masa pensiun untuk atlet E-Sport,” ungkapnya.

Hal tersebut mendapat perhatian baik dari Akademi Garudaku maupun Moonton Indonesia untuk menyeimbangkan antara E-Sport dengan pendidikan. Para atlet E-Sport memang saat ini sudah sejajar dengan atlet cabang olahraga lainnya, sehingga sudah menjadi keharusan mempersiapkan diri ketika masa emas atlet sudah usai.

“Ini penting agar nantinya ketika atlet pensiun, mereka bisa mengembangkan diri dalam hal lain. Kami serius memberikan perhatian terkait pendidikan. Tentu dengan tujuan menciptakan ekosistem E-Sport yang oke di Indonesia,” lanjutnya.

Sementara, Moonton Indonesia dan UGM juga menaruh perhatian terkait sinergi antara E-Sport dan pendidikan formal. Keduanya tak menutup peluang adanya kerjasama lanjutan ke depan untuk memaksimalkan ekosistem E-Sport tanah air. (Fxh)

Kredit

Bagikan