Sekolah Bopkri Seusia Republik Indonesia, Ingin Berikan Pendidikan Multikultural

Tim Yayasan Bopkri saat berfoto untuk media. (Foto: Harminanto)
Krjogja.com - YOGYA - Yayasan Bopkri Yogyakarta telah berdiri sejak 18 Desember 1945 dengan nama terdahulu Badan Oesaha Pendidikan Keristen Repoeblik Indonesia (Bopkri) dengan ratusan ribu lulusan yang berkarya di berbagai bidang. Banyak tokoh yang menimba ilmu di sekolah yayasan Bopkri dan mengabdi untuk Indonesia sesuai keahlian masing-masing.
Namun begitu, beberapa tahun ke belakang persaingan di dunia pendidikan semakin ketat dengan munculnya banyak pilihan sekolah untuk masyarakat. Yayasan Bopkri pun merasakan gelombang naik turun yang mengharuskan mereka melakukan penyesuaian diri.
Ketua Umum Yayasan Bopkri, Obed Tripambudi, mengatakan saat ini ada 41 sekolah yang berada di bawah yayasan meliputi 11 TK, 16 SD, 8 SMP, 3 SMA dan 3 SMK. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di wilayah DIY mulai Kota Yogyakarta hingga Kulonprogo dan Gunungkidul dengan jumlah siswa secara keseluruhan 4 ribu.
Jumlah tersebut menurut Obed mengalami penurunan dibandingkan awal 2000 silam di mana Bopkri memiliki 89 sekolah dengan siswa mencapai 20 ribu. Meski demikian, Bopkri tetap berkomitmen memberikan pendidikan terbaik dengan semangat sekolah cinta kasih.
“Kami ingin membantu pendidikan untuk semua elemen masyarakat. Namun dengan tetap mengedepankan kualitas. Saat ini memang mengalami penurunan karena persaingan sekolah semakin banyak. Kami menutup sekolah seperti yang berada di pinggiran karena memang muridnya tidak ada,” ungkap Obed saat berbincang dengan media, Kamis (12/1/2023).
Langkah nyata dilakukan seperti mengubah citra untuk mewujudkan sekolah berkualitas, hingga melaksanakan kurikulum multikultur. Salah satu yang sudah menerapkan kurikulum tersebut yakni SMA Bopkri II Yogyakarta.
Di usia 77 tahun, sebagai upaya mewujudkan pendidikan yang berkarakter dan mengedepankan cinta kasih, Yayasan Bopkri menggelar Bopkri Expo untuk mengenalkan lebih dekat Bopkri pada masyarakat. Galeria Mall dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan kegiatan 20-22 Januari 2023.
“Kami menggelar pameran pendidikan dari 41 sekolah Bopkri, termasuk kelebihan tiap sekolah. Ada juga pertunjukan seni dan berbagai lomba bukan hanya untuk Bopkri tapi sekolah-sekolah lain. Kami juga menggelar Bincang Bopkri yang akan menghadirkan salah satu lulusan yakni GKR Mangkubumi,” lanjutnya lagi. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Mahfud Md Tantang Balik DPR RI Terkait Transaksi Rp 349 T
Konfrontasi Amerika - China Tinggal Menunggu Waktu
Begini Kata Tetangga tentang Dampak dari Ledakan Hebat Obat Petasan di Kaliangkrik
Kepala PPATK Bakal Dipolisikan Karena Bocorkan Hal Ini
THR Cair Lebih Cepat, Mudik Lancar
Jalin Kerjasama dengan SMAN 1 Sayegan, SMP Muhi Yogyakarta Serius Siapkan Kelas SBO
Ledakan Hebat Obat Petasan di Kaliangkrik Magelang, 1 Tewas, 5 Rumah Rusak Berat
Rumah Hancur Akibat Ledakan Obat Petasan
Ormas yang Ganggu Toleransi di Yogyakarta Bakal Disikat, Ini Janji Kapolda DIY
Polda Jateng Bakal Tegas Hadapi Aksi Perang Sarung
Awal Ramadhan, Ditemukan Rumah Warga Digunakan Berjualan Miras
Tiga Awak Hilang, Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar
PPIH Bidang Kesehatan Diminta Fokus Layani Jemaah Haji
Rusia Akan Menempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus
Perang Sarung Marak Dimana-mana, Begini Fakta Sesungguhnya
Yakinkan Masyarakat, KPK Berjanji Tak Akan Lepas Kasus Rafael
Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan di Jalan Tentara Mataram, Niatnya Perang Sarung
Hendak Perang Sarung, Tim Pandawa Polres Sukoharjo Amankan Puluhan Remaja
Soal Larangan Bukber, Mahfud MD: Belum Dengar Pak Jokowi Mau Mencabut
Angin Kencang, Atap Beberapa Rumah Warga Desa Semen 'Mabur'
Mahasiswa Mapala FK UNS yang Tercebur di Goa Beraholo Ditemukan Tewas