Sosiolog UGM: Gaya Hidup Mewah Masih Banyak Dilakukan Kalangan Pejabat

user
Danar W 01 Maret 2023, 19:10 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio, putra Rafael Alun Trisambodo pejabat Ditjen Pajak yang sering memamerkan gaya hidup mewah di media sosial menarik perhatian banyak orang.

Menurut Sosiolog UGM, Andreas Budi Widyanta gaya hidup mewah pejabat Ditjen Pajak ibarat fenomena puncak gunung es dan diduga masih terjadi di kalangan pejabat lainnya.

"Ini seperti fenomena gunung es, yang kelihatan baru puncaknya saja sementara di bawah lautan jumlahnya banyak dan belum teridentifikasi. Inilah yang menyebabkan kenapa ketimpangan ekonomi bangsa menganga lebar," jelasnya.

Andreas Budi mengatakan saat ini gaya hidup yang memperlihatkan materialisme sebagai gaya hidup lebih dari yang lain kian terlihat jelas. Sehingga penumpukan basis material menjadi bagian dari eksistensi seseorang yang akhirnya masuk ke dalam perangkap besar liberalisasi ekonomi, konsumerisme, dan gaya hidup elite.

"Gaya hidup mewah semacam itu membawa dampak berat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi tidak pernah punya kepekaan, ada begitu banyak orang yang sumber keuangan negara akan dihabiskan dengan perlombaan gaya hidup seperti itu. Apalagi itu pejabat publik, seharusnya lebih bersahaja,” ujar Dosen Departemen Sosiologi Fisipol UGM ini.

Ia menyatakan praktik gaya hidup mewah seperti ini yang diglorifikasi ini, tanpa disadari telah mengkhianati kehidupan bersama sebagai sesama warga negara.

“Ini menjadi bentuk pengkhianatan solidaritas hidup bersama sebagai bangsa-negara,” ujarnya.

Melihat kondisi ini pemerintah perlu melakukan pembenahan melalui revolusi mental para pejabat publik, terutama yang terkait dengan keuangan. Didukung juga transparansi yang kuat terhadap pengelolaan keuangan negara .

“Ada kemerosotan moral pejabat publik kita sehingga perlu segera dilakukan tindakan revolusi mental,” terangnya.(*)

Kredit

Bagikan