Lakukan Pelanggaran Berat Akademik, STIKes Kartika Bangsa Ditutup Paksa

Aris Junaidi Kepala L2Dikti (isntagram @jogjainfo)
Krjogja.com - BANTUL - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kartika Bangsa ditutup paksa buntut dari pelanggaran akademik berat yang dilakukan oleh kampus yang berada di Kapanewon Banguntapan Bantul tersebut.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Aris Junaidi saat dikonfirmasi akun medsos @jogjainfo, Rabu (1/3/2023) mengatakan, bahwa kampus tersebut ditutup paksa sejak 2022 lalu.
Beberapa pelanggaran berat termasuk proses akademiknya tidak berjalan sesuai dengan laporan. "(Perguruan tinggi) yang ditutup ada satu," kata Aris Junaidi di Yogyakarta.
Baca Juga
Sebelumnya, pihak LL Dikti Wilayah V Yogyakarta menyebut 2 kampus yang ditutup. Namun dikoreksi bahwa jumlah PTS yang ditutup hanya satu dan yang dimerger ada 3 PTS.
Ia mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengecek lebih dulu PTS tersebut. Sejumlah kejanggalan yang didapati meliputi data mahasiswa, jadwal perkuliahan yang tak jelas, hingga karya ilmiah mahasiswa pascasarjana yang tidak benar.
"Puncaknya 3 hari kunjungan ada kejanggalan yang menyimpang. Tak ada data mahasiswa, jam kuliah gak jelas, karya mahasiswa pascasarjana atau tesis tak benar. Karya orang lain diganti nama (penulisnya)," ujarnya.
Ia mengatakan PTS tersebut sebetulnya telah lama melanggar aturan kementerian terkait. Namun, kata dia, keputusan menutup tak bisa langsung dilakukan tanpa ada pengecekan langsung.
Sementara itu, pihaknya memfasilitasi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi ke perguruan tinggi yang memiliki program studi yang sama. Pemindahan mahasiswa itu telah didialogkan lebih dulu.
Selain menutup satu PTS, Aris menambahkan, ada tiga perguruan tinggi yang digabung menjadi satu. Penggabungan itu akan dilakukan dengan STIKes Bethesda Yogyakarta.
"Ada tiga PTS yang akan digabung, satu di Yogyakarta dua dari Jawa Tengah. Saat ini sedang dibahas. Prodi Kesehatan yang (masih) eksis digabungkan," pungkas Aris. (*)
BERITA TERKAIT
THR Cair Lebih Cepat, Mudik Lancar
Ledakan Hebat Obat Petasan di Kaliangkrik Magelang, 1 Tewas, 5 Rumah Rusak Berat
Rumah Hancur Akibat Ledakan Obat Petasan
Ormas yang Ganggu Toleransi di Yogyakarta Bakal Disikat, Ini Janji Kapolda DIY
Polda Jateng Bakal Tegas Hadapi Aksi Perang Sarung
Awal Ramadhan, Ditemukan Rumah Warga Digunakan Berjualan Miras
Tiga Awak Hilang, Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar
PPIH Bidang Kesehatan Diminta Fokus Layani Jemaah Haji
Rusia Akan Menempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus
Perang Sarung Marak Dimana-mana, Begini Fakta Sesungguhnya
Yakinkan Masyarakat, KPK Berjanji Tak Akan Lepas Kasus Rafael
Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan di Jalan Tentara Mataram, Niatnya Perang Sarung
Hendak Perang Sarung, Tim Pandawa Polres Sukoharjo Amankan Puluhan Remaja
Soal Larangan Bukber, Mahfud MD: Belum Dengar Pak Jokowi Mau Mencabut
Angin Kencang, Atap Beberapa Rumah Warga Desa Semen 'Mabur'
Mahasiswa Mapala FK UNS yang Tercebur di Goa Beraholo Ditemukan Tewas
Tubuh Noval Sempat Tertahan Tali, Hingga Terlempar ke Dasar Goa
Drawing Piala Dunia U-20 Dibatalkan FIFA, Pertanda Indonesia Tak Jadi Tuan Rumah?
Kuota Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Sudah Terisi Lebih 50 PersenĀ
Rumah dan Musola di Wonogiri Terbakar Disambar Petir, Ini Faktanya
HBKN, Pedagang Diimbau Naikkan Harga Sewajarnya