Dies Natalis ke-77 FK-KMK UGM Upaya Tingkatkan Sistem Kesehatan Nasional

Prof dr Gandes Retno Rahayu menyampaikan orasi ilmiah. (foto: devid permana)
Krjogja.com - YOGYA - Puncak Dies Natalis ke-77 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM digelar di Auditorium kampus setempat, Senin (6/3/2023).
Melalui tema dies 'Merajut Sinergi, Membangun Resiliensi', FK-KMK berperan penting dalam menyiapkan lulusan unggul yang kompeten, kompetitif, serta berakhlak mulia, untuk mengembangkan keilmuan maupun untuk memperkuat layanan kesehatan.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof Ir Nizam MSc DIC PhD selaku keynote speaker dalam puncak dies tersebut menuturkan, untuk mengembangkan layanan kesehatan secara nasional, tantangan tenaga kesehatan cukup berat.
Mulai dari tantangan dari institusi, kualitas tenaga kesehatan, serta bentuk layanan kesehatan yang semakin beragam.
"Dalam peningkatan pelayanan kesehatan dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas dari semua pihak, terutama kolaborasi interdisiplin," kata Prof Nizam. Turut menyampaikan sambutan Rektor UGM Prof Ova Emilia, Ketua Senat FK-KMK UGM Prof Tri Wibawa, Dekan FK-KMK UGM Yodi Mahendradhata yang menyampaikan laporan tahunan dan Ketua Panitia Dies 77 FK-KMK UGM Yunita Widyastuti. Hadir dalam acara Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Sementara itu, Prof dr Gandes Retno Rahayu MMedEd PhD dalam orasi ilmiahnya yang berjudul 'Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan untuk Mendukung Terwujudnya Kesehatan Nasional yang Tangguh' menuturkan, di Indonesia, yang selama ini yang terjadi adalah maldistribusi dan intervensi pendidikan.
Maldistribusi tenaga kesehatan merupakan masalah global, terjadi kesenjangan jumlah dokter di kota dan di daerah tertinggal.
Tenaga kesehatan yang tidak cukup disiapkan untuk bekerja di daerah tertinggal dapat merasa kesepian dan stres yang mendorong mereka meninggalkan daerah tersebut. Ini menjadikan daerah 3T tidak bisa mendapatkan layanan yang sama dengan daerah.
Untuk itu, Academic Health System (AHS) hadir dengan sistem yang bisa menjawab keresahan tenaga kesehatan sekaligus mewujudkan pemerataan dokter dan dokter spesialis di seluruh wilayah di Indonesia.
"Sekali lagi, perlu dilakukan pendekatan lintas keilmuan, sehingga akselerasi inovasi-inovasi baru dan peningkatan kualitas layanan kesehatan dengan memanfaatkan berbagai keilmuan akan bisa dilakukan. Ketahanan sistem kesehatan yang merata di seluruh Indonesia juga akan terwujud apabila semua pihak bersama-sama bekerja sama melalui AHS," pungkasnya. (Dev)
BERITA TERKAIT
Cara Menyelesaikan Problem Matematika dengan Computational Thingking
BPKPAD Sukoharjo Imbau Percepat Pelunasan PBB
Unik, Indra Utami Tamsir Rilis Lagu Religi Keroncong 'Bulan Ampunan'
Polres Sukoharjo Gencarkan Patroli Ramadan
Ramadan di Karanganyar, Operasional Tempat Hiburan dan Warung Makan Dibatasi
KPU Rampungkan Regulasi Alokasi Kursi Dapil
RI Punya CoE Terbesar untuk Kelistrikan dan Otomasi industri
Divonis Kanker Payudara Nunung Srimulat Jalani Kemoterapi, Begini Kesehatannya
Pria Tak Dikenal Tewas Tertabrak KA Bima
Sedang Marak 'Perang Sarung' Polisi Gagalkan Tawuran Antar Pelajar Karanganyar
Usai Menikahi Ken Umang dan Anusapati, Ken Arok Menuai Karma?
Apri-Fadia Mundur Gregoria Kalah, Indonesia Tanpa Gelar di Swiss Open 2023
Suzuki GSX-8S Resmi Meluncur, Performanya Siap Tantang Pencinta Adrenalin
PPY Bantul Adakan Pembekalan Anggota Baru, Upaya Jaga Mutu dan Standarisasi
Gantikan Martial, United Kejar Dembele
Fakta Menarik Lagu Lingsir Wengi, Benarkah untuk Memanggil Makhluk Halus?
Kemnaker Buka Peluang Kerjasama Sertifikasi Profesi
TPST Piyungan Khawatirkan Limbah Lindi Cemari Lingkungan
Memprihatinkan, Jumlah Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan Meningkat di Salatiga
Gegara Korsleting Listrik, Tivi Njebluk Bakar Rumah di Purbalingga
Agrowisata Taman Anggur, Inovasi Berbuah Juara Desa BRILian