Mensesneg: Jangan Sampai Generasi Muda Kita Hanya Terpapar Budaya Luar

Ilustrasi (KR/dok)
Krjogja.com - YOGYA - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) meresmikan Pusat Kajian Jawa (Pusaka Jawa). Hal ini dilakukan sebagai upaya melestarikan budaya Jawa serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut serta merawat budaya leluhur.
Peresmian Pusaka Jawa yang dilakukan bertepatan dengan Dies Natalis FIB UGM yang ke-77 ini turut dihadiri Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Dalam acara yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta nasional, Pusaka Jawa menampilkan berbagai kesenian Jawa mulai dari seni tari, drama musikal, wayang, paduan suara, hingga baju adat Jawa.
Dalam kesempatan itu, Pratikno menuturkan bahwa Indonesia memiliki banyak kekayaan ragam budaya. Dia berharap, keneradaan Pusaka Jawa ini membuat generasi muda dapat terus melestarikan budaya bangsa sendiri.
“Kita resmikan Pusat Kajian Jawa atau Pusaka Jawa untuk melestarikan dan mengembangkan budaya, seni, aksara Jawa untuk menarik minat dan bakat anak-anak muda untuk belajar tentang Jawa," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).
Menteri yang pernah menjabat sebagai Rektor UGM ini menambahkan, bahwa menarik minat anak muda Indonesia akan budaya daerah menjadi penting, sehingga generasi masa depan bangsa tidak hanya terpapar budaya luar. Dengan begitu, keragaman budaya Indonesia tetap lestari di tangan generasi penerus bangsa.
"Nantinya akan dikembangkan sehingga ada Pusaka Batak, Pusaka Sunda, Pusaka Dayak, Pusaka Papua, Pusaka Aceh dan lain-lain. Dengan demikian, generasi muda Indonesia juga turut mengenal dan menghidupi budaya kita yang begitu kaya," tutur Pratikno.
Sementara itu, Rektor UGM Ova Emilia mengapresiasi FIB yang telah memberikan peranan yang sangat baik sebagai pusat kebudayaan dari Universitas Gadjah Mada.
"Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki berbagai budaya yang perlu dilestarikan, dan saya senang FIB telah melakukannya. Tidak hanya budaya secara eksplisit, tapi juga langgengnya karakteristik murni bangsa Indonesia," ujarnya.
Baca Juga
Dekan FIB UGM Setiadi menyampaikan terimakasih kepada Mensesneg Pratikno dan Rektor UGM Ova Emilia yang telah mendukung lahirnya Pusaka Jawa. Dia mengatakan, keberagaman kebudayaan di setiap daerah merupakan kekayaan serta identitas bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan nasional bangsa Indonesia.
"Menjaga budaya merupakan tanggung jawab kita semua sebagai warga negara Indonesia. Semoga apa yang kita jaga hari ini, bisa terus kita lestarikan dan wariskan kepada anak cucu kita di masa depan,” ucap Setiadi.
Pusaka Jawa merupakan sebuah lembaga yang bertujuan melakukan upaya penguatan pengetahuan dan budaya Jawa dengan fokus pada opitmalisasi hilirisasi riset mengenai bahasa, sastra, serta budaya Jawa yang konkret.
Pusaka Jawa juga bertujuan menyajikan informasi hasil riset tersebut dengan ringan serta dalam bahasa yang mudah dipahami juga dinikmati masyarakat secara lebih luas.
Dalam arti sesungguhnya, Pusaka memiliki makna sebagai benda kuno yang disakralkan serta bernilai khusus dan tinggi. Tidak jarang, masyarakat mengaitkannya dengan hal-hal mistis.
Lahirnya Pusat Kajian Jawa (Puska Jawa) diharapkan juga menjadi motor yang memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa kata “pusaka” memiliki makna yang jauh lebih luas daripada sekedar benda seperti keris maupun benda sakral lainnya. Namun juga bermakna sebagai peninggalan budaya yang perlu dilestarikan.(*)
BERITA TERKAIT
Tiga Awak Hilang, Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar
PPIH Bidang Kesehatan Diminta Fokus Layani Jemaah Haji
Rusia Akan Menempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus
Perang Sarung Marak Dimana-mana, Begini Fakta Sesungguhnya
Yakinkan Masyarakat, KPK Berjanji Tak Akan Lepas Kasus Rafael
Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan di Jalan Tentara Mataram, Niatnya Perang Sarung
Hendak Perang Sarung, Tim Pandawa Polres Sukoharjo Amankan Puluhan Remaja
Soal Larangan Bukber, Mahfud MD: Belum Dengar Pak Jokowi Mau Mencabut
Angin Kencang, Atap Beberapa Rumah Warga Desa Semen 'Mabur'
Mahasiswa Mapala FK UNS yang Tercebur di Goa Beraholo Ditemukan Tewas
Tubuh Noval Sempat Tertahan Tali, Hingga Terlempar ke Dasar Goa
Drawing Piala Dunia U-20 Dibatalkan FIFA, Pertanda Indonesia Tak Jadi Tuan Rumah?
Kuota Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Sudah Terisi Lebih 50 Persen
Rumah dan Musola di Wonogiri Terbakar Disambar Petir, Ini Faktanya
HBKN, Pedagang Diimbau Naikkan Harga Sewajarnya
Nantikan Film Buya Hamka, Bakal Tayang Jelang Lebaran
Kapan Waktu Mustajab untuk Berdoa Agar Ijabah, Ini Jawaban Gus Baha
BRI Peduli Jadikan Pasar Rogojampi Sebagai Pasar Percontohan Pengelolaan Sampah
Waduh! Mahasiswa UNS Solo Jatuh ke Goa Beraholo yang Dalamnya Ratusan Meter
Ini Dia Cara Bikin Cendol Dawet Tanpa Cetakan
Puluhan Lansia Isi Waktu Puasa dengan Belajar Mengaji