Modus Semakin Beragam, Informatika Janabadra Bekali Mahasiswa tentang Keamanan Siber

user
Ary B Prass 19 Maret 2023, 17:57 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Informatika Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta menggelar kegiatan Informatic Talk Session 1 bertema 'Talk About Cyber Security: How To Acces Smart And Safe?' di Ruang Eksekutif Lt.2 Kampus Pusat UJB, Jumat (17/3/2023).
Informatic Talk menghadirkan Dyan Galih SKom (Cyber Security Enthusiast) sekaligus alumni Informatika UJB dipandu moderator Erry Maricha Oky Nurharyanto SKom. Kegiatan dihadiri Rektor UJB Dr Risdiyanto ST MT, Dekan Fakultas Teknik UJB Fatsyahrina Fitriastuti SSi MT, para dosen dan mahasiswa UJB.
Kaprodi Informatika UJB Eri Haryanto SKom MKom menuturkan, Informatic Talk akan dibuat berseri dengan menghadirkan para ahli/penggiat di bidangnya. Kali ini membahas tentang cyber security, yang diharapkan para mahasiswa bisa menyerap ilmu yang dibagikan oleh pembicara.
Menurut Eri, ancaman kejahatan siber sangat marak dan nyata di era serba online, misalnya penipuan dengan download aplikasi dan masih banyak lagi. Selain itu banyak kasus website milik instansi pemerintahan yang diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. "Diharapkan mahasiswa nantinya peduli dengan keamanan siber, misalnya saat membuat aplikasi," katanya.
Eri juga mengakui bahwa kurikulum di kampus tidak bisa mengikuti cepatnya perkembangan dunia digital (keamanan siber). Oleh sebab itu, HMJ bersama prodi berinisiatif menghadirkan ahli/penggiat di bidang keamanan siber (dari luar kampus) untuk mengetahui hal-hal terbaru.
"Semoga kegiatan ini bisa memotivasi dan menginspirasi para mahasiswa sehingga ketika lulus dan terjun di dunia industri sudah sangat siap," katanya.
Sementara itu, Dyan Galih membagikan pengalamannya sebagai penggiat cyber security. Menurutnya banyak modus yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggungjawab melakukan penipuan memanfaatkan berbagai media.
Beberapa waktu lalu, dan saat ini masih ada yaitu banyak SMS yang berisi Anda mendapat hadiah. Kemudian berganti telepon yang isinya mengabarkan anggota keluarga mengalami bencana, yang ujungnya meminta transfer sejumlah uang. Modus tersebut berkembang lagi melalui email (spamming).
Terbaru adalah penipuan memanfaatkan media WhatsApp (WA) karena media tersebut paling banyak penggunanya. (Dev)

Kredit

Bagikan