YOGYA (KRJogja.com) – Agar calon siswa tidak salah pilih jurusan, SMK Negeri 3 Yogya melakukan serangkaian tes wawancara. Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) para calon siswa juga diperiksa tinggi badan hingga tes buta warna.
Guru Bimbingan Konseling (BK) SMKN 3 Yogya Faiz Mudhokhi SPd menyampaikan serangkaian tes ini sesuai dengan ketentuan kurikulum 2013. Sejak tahun lalu SMKN 3 Yogya sudah memberlakukan tes tersebut. Dan tahun ini pihaknya menerapkan beberapa strategi baru untuk menyeleksi siswa dan mengarahkan ke jurusan yang tepat.
“Siswa yang merasa salah jurusan, biasanya tiga bulan pertama mereka jadi jarang masuk sekolah. Bahkan bisa tinggal kelas. Untuk mengantisipasi hal itu, serangkaian tes untuk tahun ini dilakukan lebih detail. Tahun lalu tesnya hanya mengisi angket dan wawancara saja,” urai Faiz Rabu (22/6).
Dia menambahkan pemeriksaan tinggi badan, buta warna, tindik dan tato harus dilakukan untuk kepentingan para siswa di dunia kerja. Pasalnya ada beberapa perusahaan yang mempunyai persyaratan tertentu. Dalam tes wawancara calon siswa juga ditanya motivasi masuk ke SMK. Apakah ingin cepat bekerja, melanjutkan studi atau ingin berwiraswasta.
“Kalau ada yang milih ingin melanjutkan studi, kami biasanya mengarahkan untuk masuk ke SMA saja. Kami punya delapan jurusan, sehingga calon siswa pun harus benar benar tertarik dan memahami apa yang akan dipelajari saat memilih jurusan tersebut,” terang Faiz.
Pendaftaran pada hari pertama, sudah ada enam siswa yang terdeteksi buta warna. Pihak sekolah akan mengarahkan agar calon siswa memeriksa ke dokter dan meminta surat keterangan apakah benar benar mengalami buta warna atau tidak. (*)