Krjogja.com - Seoul - Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek pada Minggu 25 September 2022 ke Laut Timur. Ini menjadi rentetan provokatif terbaru ketika kapal induk Amerika Serikat tengah mengunjungi Korea Selatan untuk latihan militer bersama sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman Korea Utara.
Kepala staf gabungan Korea Selatan mengatakan rudal yang diluncurkan dari kota pedalaman barat Taechon terbang sejauh 600 km (370 mil) lintas negara pada ketinggian maksimum 60 km (37 mil) sebelum mendarat di perairan lepas pantai timur Korea Utara.
Militer Korea Selatan mengutuk peluncuran Korea Utara sebagai pelanggaran terhadap resolusi dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, demikian seperti dikutip dari the Guardian, Minggu (25/9/2022).
Kantor kabinet PM Jepang juga mengonfirmasi hal tersebut dalam sebuah unggahan di akun Twitter resmi-nya.
Korea Selatan sebelumnya telah mendeteksi tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), kata kantor presiden pada hari Sabtu - senjata yang terakhir diuji Pyongyang pada bulan Mei.
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan peluncuran itu tidak menimbulkan "ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS, atau sekutu kami", tetapi masih menyoroti dampak destabilising dari program senjata nuklir dan rudal ilegal Korea Utara.
Peluncuran hari Minggu itu adalah yang terbaru dalam serangan terobosan uji coba senjata yang memecahkan rekor oleh Pyongyang yang bersenjata nuklir tahun ini, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua pada jarak penuh. (*)