BANTUL, KRJOGJA.com – Modus kejahatan diawali peristiwa kecelakaan lalulintas memakan korban. Dena Febriliana Sinu Raya (22) warga Gondolayu Lor Cokrodiningratan Jetis Yogyakarta harus kehilangan motor sesaat setelah terjadi kecelakaan. Kini kasus tersebut dalam penyelidikan pihak kepolisian sektor Piyungan Bantul.
Kanit Reskrim Polsek Piyungan Polres Bantul Polda DIY, Iptu Jamingan, Jumat (28/12/2018) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Rabu (26/12) sekitar 11.30 WIB di Jalan Yogja – Wonosari Randusari Sitimulyo Piyungan. Kejadian bermula ketika korban mengendarai Yamaha Mio AB 4486 QH dari timur ke barat. Ketika sampai di lokasi kejadian, mendadak korban diserempet pengendera motor lain dari arah sama. Akibatnya korban kehilangan keseimbangan dan terjatuh di sisi kiri bahu jalan.
Melihat korban terkapar, pengendara yang belum diketahui identitasnya itu justru memacu motornya ke barat. Selang beberapa saat, datang dua orang pria tidak dikenal memberikan pertolongan kepada korban. Selanjutnya perempuan itu ditawari berobat ke Puskesmas Piyungan dan dibonceng diantar ke Puskemas. Sedang motor korban dititipkan ke rumah warga tidak juah dari lokasi kejadian. Setelah mendapat penanganan dokter Puskesmas Piyungan, korban diizinkan pulang karena hanya luka ringan.
Setelah itu korban mencari keberadaan sepeda motor yang sebelumnya titipkan di rumah warga. Namun korban terkejut, karena warga yang dititipi motor mengatakan jika bahwa kendaraannya sudah diambil dua lelaki yang mengaku sebagai keluarganya. “Pemilik rumah mengatakan jika pelaku atau pengambil motor datang mengenderai sepeda motor Honda Beat warna putih,” ujar Jamingan.
Dijelaskan, dua lelaki tidak dikenal itu datang ke rumah warga untuk mengambil motor sekitar pukul 12.30 WIB ketika pemiliknya di puskesmas. Karena pelaku mengaku sebagai kerabat korban kecelakaan, warga pun tidak menaruh curiga dan motor diberikan begitu saja.
Korban baru menyadari sudah menjadi korban pencurian yang diduga dilakukan kawanan maling sepeda motor. Akibat peristiwa itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp 14 juta. "Kita masih melakukan penyelidikan kasus itu. Kita belum tahu, itu komplotan atau bukan. Dulu modus pencurian seperti ini pernah terjadi tapi sudah lama, baru akan kita dalami," jelasnya.(Roy)