JAKARTA, KRJOGJA.com – Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) bukan tempat penitipan(TPA) sehingga kualitas para pengasuh atau SDM nya harus menjadi tolok ukur.
Hal terbut diungkapkan Menteri Pendididikan dan Kebudayaan ( Mendikbud ) Nadiem Makarim saat meresmikan PAUD KM 0 lantai 1 gedung E, Kemendikbud Jakarta belum lama ini.Peresmian PAUD ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh istri Mendikbud Franka dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Mas Menteri, sapaan Mendikbud.
Menteri mengapresiasi penderian PAUD di beberapa daerah , sebagai ujud kepedulian terhadap pendidikan karakter anak sejak dini. Tapi ada persoalan penting yang harus menjadi perhatian bersama sebelum berbicara tentang fasilitas, yakni kualitas para pengasuh, jaminan keamanan bagi peserta didik, baru bicara soal fasilitas.
"Yang saya dengar waktu pendaftaran peserta didik baru di TPA, PAUD yang dipromosikan adalah fasilitasnya, bukan kualitas SDM nya," kata Mas Menteri.
Salah satu syarat yang harus dimiliki oleh para pengasuh PAUD selain kualitas adalah rasa cinta terhadap anak . Karena menghadapi siswa PAUD harus sabar dan tahu apa yang diiinginkan anak didiknya.
"Anak didik jangan dipaksa mengikuti kemaun gurunya, tapi perhatikan apa yang diinginkan. Kalau dia sedang asyik menggambar jangan tiba tiba dipaksa membaca, atau menulis. Berikan kepada anak anak kebebasan berekspresi," kata Mendikbud.
Menteri menjelaskan PAUD merupakan fase penting pendidikan yang menjadi pilar utama pembentukan karakter sekaligus menjadi investasi penting sebuah negara.
Menyadari hal itu, Kemendikbud mendirikan PAUD percontohan di lingkungan Kantor Kemendikbud, yang diberi nama PAUD KM "0".PAUD KM "0" ini tidak mengajarkan membaca, menulis (Calistung) kepada anak anak.Hal ini sesuai dengan Permindiknas nomor 68 tahun 2009 tentang standar Pendidikan Anak Usia Dini.(ati)