Ponpes Aset Umat Kembangkan Potensi Usaha

user
tomi 02 Oktober 2020, 11:07 WIB
untitled

JAKARTA, KRJOGJA.com -Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan

Pondok pesantren   aset umat sangat berpotensi sebagai pengembangan kolaborasi dan kerja sama, pengembangan usaha.

Demikian Wapres Ma'ruf Amin saat

meresmikan peluncuran progam Santripreneur Berbasis UKMK Kelapa Sawit. Kamis (1/10 2020). Program ini merupakan upaya kolaborasi untuk pemberdayaan pesantren dan industri kelapa sawit Tanah Air.

"Pesantren sebagai aset umat sangat berpotensi sebagai pengembangan kolaborasi dan kerja sama, pengembangan usaha, termasuk bagi komoditi sawit," ucap Ma'ruf  .

Ma'ruf menyatakan, melalui program ini pesantren di daerah penghasil komoditi sawit seperti Sumatra Utara, Sumatra Selatan, dan Riau diharapkan berperan menggerakkan ekonomi daerah. Terutama, dalam masa pemulihan ekonomi akibat pandemi virus korona (covid-19).

"Agar program ini berhasil, perlu dikembangkan kolaborasi melibatkan tiga entitas, yakni pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, dan pesantren," ujarnya.

Ia menambahkan, pengembangan proses bisnis dari hulu ke hilir, mulai dari produksi, distribusi, dan pemasaran yang juga sangat dibutuhkan. Sivitas pesantren juga perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang pengembangan, pemasaran, pengelolaan keuangan dan pengorganisasi sumber daya manusia, sehingga para santri meningkat kemampuan wirausaha.

"Yang tidak kalah penting pedampingan secara berkelanjutan," ucap Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

Melalui program ini pesantren di daerah penghasil komoditi sawit seperti Sumatra Utara, Sumatra Selatan, dan Riau diharapkan berperan menggerakkan ekonomi daerah. Terutama, dalam masa pemulihan ekonomi akibat pandemi virus korona (covid-19).

"Agar program ini berhasil, perlu dikembangkan kolaborasi melibatkan tiga entitas, yakni pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, dan pesantren," ujarnya.

Ia menambahkan, pengembangan proses bisnis dari hulu ke hilir, mulai dari produksi, distribusi, dan pemasaran yang juga sangat dibutuhkan. Sivitas pesantren juga perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang pengembangan, pemasaran, pengelolaan keuangan dan pengorganisasi sumber daya manusia, sehingga para santri meningkat kemampuan wirausaha.

"Yang tidak kalah penting pedampingan secara berkelanjutan," ucap Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.(ati)

Kredit

Bagikan