Konflik Saudi dan Iran Pengaruhi Harga Minyak

user
ivan 08 November 2017, 08:36 WIB
untitled

AMERIKA, KRJOGJA.com - Harga minyak mentah dunia tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (07/11/2017), setelah sempat mencetak rekor tertingginya sejak Juli 2015 pada perdagangan Senin. Harga minyak mentah Brent turun US$0,58 atau sekitar 0,9 persen menjadi US$63,69 per barel. Padahal pada Senin kemarin berhasil meningkat hingga 3,5 persen.

Sementara harga minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) turun US$0,15 atau 0,3 persen menjadi US$57,2 per barel. Sentimen pelemahan harga minyak berasal dari ketegangan antara sesama anggota Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), yaitu Arab Saudi dan Iran.

Ketegangan terjadi lantaran koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi gerakan Houthi di Yaman menuding bahwa Iran perlu bertanggung jawab atas konflik di kawasan tersebut. Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan, negaranya berhak mengambil tindakan bertentangan dengan Iran.

Analis melihat, bila ketegangan antara Arab Saudi dan Irak terjadi, maka akan mempengaruhi komitmen mereka dalam OPEC yang akan meneruskan perpanjangan pembatasan produksi minyak selepas Maret 2018.

"Arab Saudi rasanya benar-benar akan melawan Iran. Di satu sisi, ini meningkatkan tingkat risiko geopolitik global. Namun, juga meningkatkan kesulitan untuk mempertahankan konsensus OPEC," ujar Olivier Jakob, analis strategi Petromatrix.

Sementara, OPEC tengah berusaha menggalang dukungan dari negara-negara lain yang saat ini tidak masuk ke dalam OPEC. Misalnya, Arab Saudi mengajak Brasil, salah satu produsen minyak utama di kawasan Amerika Latin. Namun, dikabarkan bahwa Brasil telah menolaknya. (*)

Kredit

Bagikan