Selama 3 Tahun, RI Sabet Juara Paviliun Terbaik di Festival Kanada

Stand RI di Surrey Fusion Festival 2017, Kanada yang menang Best Dressed Pavilion 2017. (Dokumentasi KJRI Vancouver)
KANADA, KRJOGJA.com - Selama tiga tahun berturut-turut Indonesia berhasil mencatat prestasi di Surrey Fusion Festival. Tahun ini, the City of Surrey kembali mengapresiasi paviliun Indonesia sebagai pemenang kedua "Best Dressed Pavilion 2017", setelah tahun lalu memperoleh penghargaan yang sama.
Seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Kamis (26/7/2017), Surrey Fusion merupakan festival terbesar di Kanada bagian barat, setelah Special Event Magazine menjadikan Surrey Fusion Festival sebagai "Best Festival" pada tahun 2014.
Tahun 2017 merupakan penyelenggaraan spesial memperingati 10 tahun Surrey Fusion Festival, yang bertepatan dengan peringatan 150 tahun Konfederasi Kanada. Tema Kanada 150 menjadi highlight penyelenggaraan acara, dengan berbagai aktivitas dan permainan yang memberikan edukasi mengenai profil Kanada, sejarah konfederasi, selebrasi rekonsiliasi dan interactive indigenous village seperti Metis dan Inuit.
Panggung khusus 150 Tahun Kanada juga menambah kemeriahan festival dengan keberadaan total 6 stage budaya secara simultan.
Pada saat penyelenggaraannya 22 dan 23 Juli 2017, tercatat sebanyak 42 negara, indigenous groups dan komunitas berpartisipasi.
KJRI Vancouver berpartisipasi dengan melibatkan diaspora Indonesia di ketiga paviliun Indonesia.
Pada paviliun budaya, KJRI Vancouver mengikutsertakan Dharma Wanita Persatuan, Eksotika Design, VITIC, Omnita dan Anabel Kewas yang menjual berbagai produk batik, aksesoris dan produk-produk kerajinan khas Indonesia.
Untuk paviliun kuliner, KJRI Vancouver menggandeng diaspora Indonesia dari Gereja Bethany dan Gereja HFAN yang menjajakan menu utama rendang dan sate ayam. Selain kuliner, RI juga mempromosikan kopi Indonesia yang dijajakan oleh Nusa Coffee.
Selama 2 hari festival, paviliun kuliner berhasil menjual 3.500 tusuk sate, 60 kg rendang, 400 gelas kopi Indonesia serta transaksi di paviliun kerajinan sekitar CAD 5000.
Indonesia turut menjadi bagian dari kemeriahan Surrey Fusion tahun ini dengan penampilan tari tradisional di SFU Celebration Stage dan Guiltford Dance Stage. Grup tari KJRI Vancouver yang terdiri atas 9 pelajar dan mahasiswa RI menampilkan medley tari tradisional yaitu tari Cendrawasih (Bali), tari Piring dan Tak Tong Tong (Sumatera Barat), tari Ratoh Jaroe (Aceh) dan Krincing Mas (Jawa Tengah).
Para pengunjung mengungkapkan kekaguman mereka atas kelima tarian yang dinamis, utamanya tari Ratoh Jaroe yang penuh semangat, menampilkan kekompakan serta keunikan tersendiri.(*)
BERITA TERKAIT
Wacana Tiket Home PSS Naik, Ini Suara Hati Suporter
PKP3JH Siaga di Madinah dan Makkah untuk Bantu Jemaah
DPRD Klaten Minta Pendapatan Asli Daerah Ditingkatkan
Kelas Khusus Olahraga Kurang Prasarana, Ini Komitmen DPRD BantulÂ
BPPD Dan Dinpar Gunungkidul Gelar Table Top Handayani
Terulang Lagi Remaja Jadi Korban Pelecehan di Sleman, Ini 'Warning' dari Psikolog
2.870 Camaba Ikuti Ujian UM-PTKIN di UIN Sunan Kalijaga
Tantangan Sustainability Penurunan Stunting, Akankah Tercapai Zero Stunting di 2030?
Persiapan Puncak Haji, Jemaah Haji Lansia Harus Jaga Tenaga
Masih perlukah Pembukaan Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa?
Boyolali Jadi Tuan Rumah Temu Donor Darah Sukarela Se-Jateng
Stiker Lindungi Lansia Terpampang di Setiap Sudut Hotel Jemaah Haji
Siap-Siap War! Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Bisa Dibeli Mulai 5 Juni
Mengenal Aplikasi Penghasil Uang Sweatcoin
UGM Jadi Peraih Penghargaan Terbanyak pada Anugerah Merdeka Belajar Tahun 2023
Hanya Potong Pajak, Luhut Bantah Pemerintah Beri Insentif Mobil Listrik
SMKI Nusantara Buktikan Eksistensi Diri
Manfaatkan Lahan Sungai Kering, Polisi dan Warga Tanam Sayuran
Mau Nonton Laga Timnas Indonesia VS Argentina? Segini Harga Tiketnya
Awas! Siklon Tropis Mawar Mengancam Perairan Indonesia
KKP Segel 11,3 Ton Ikan Impor di Palembang