Dunia Hadapi Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945

NEW YORK, KRJOGJA.com - Dunia saat ini tengah menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak 1945. Demikian disampaikan kepala bidang kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seraya memohon bantuan agar krisis itu tidak berubah menjadi "sebuah malapetaka".
Di hadapan Dewan Keamanan PBB, Stephen O'Brien mengatakan lebih dari 20 juta orang terancam kelaparan dan kekurangan pangan yang ekstrem di Yaman, Somalia, Sudan Selatan, dan Nigeria.
Sebelumnya, badan PBB yang menangani anak-anak (UNICEF) sudah memperingatkan bahwa sebanyak 1,4 juta anak-anak berpotensi mati kelaparan tahun ini.
Untuk menghindari bencana tersebut, menurut O'Brien, diperlukan dana sebesar US$4,4 miliar paling lambat pada Juli mendatang.
"Kita berada pada titik kritis dalam sejarah. Pada awal tahun ini kita menghadapi krisis terbesar kemanusiaan sejak pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa," tegas O'Brien kepada Dewan Keamanan PBB seperti dikutip dari BBC, Minggu (12/3/2017).
"Kini, lebih dari 20 juta orang di empat negara menghadapi bahaya kelaparan dan kekurangan pangan ekstrem. Tanpa upaya kolektif dan koordinasi dunia, orang-orang akan mati kelaparan. Banyak lainnya akan menderita dan meninggal dunia akibat penyakit," tambah dia.
O'Brien menyebutkan, pertumbuhan banyak anak terhambat dan tidak bisa bersekolah. "Banyak yang akan tercerabut dan terus bergerak mencari penghidupan dan menciptakan instabilitas di seluruh kawasan."
Pernyataan O'Brien senada dengan permohonan serupa yang diserukan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, bulan lalu. Saat itu, dia mengungkap bahwa PBB hanya menerima US$ 90 juta sepanjang 2017, meskipun banyak komitmen sejumlah pihak untuk menyumbang. (*)
BERITA TERKAIT
Tiru Indonesia, Filipina Ikut Larang Ekspor Mineral Indonesia
Jelang Ramadan, PBNU Harap Ketegangan Politik Mereda
Yaqut Qoumas Minta Jangan Gunakan Agama Untuk Berpolitik
DPRD Purworejo - FH UAD 'Susun' Raperda Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Terbagi Dalam 3 Dapil, Jumlah Anggota DPRD Kota Magelang 25
Gerakan Bunda Literasi Dongkrak SDM Keseluruhan
Ramadan Djoewara #2 di THE 1O1 Yogyakarta Tugu
Kirab Mata Air, Bupati Klaten Sebar Udik- Udik
Siswa SMP N 1 Pleret Ukir Prestasi di Popda DIY
Donor Darah di Plaza Malioboro
Rilis Kinerja dan Pemusnahan BB, Polresta Jaga Keamanan Kondusif Jelang Ramadan
8 Pendaftar Bersaing Ketat Seleksi Direktur PDAM Sukoharjo
Bandara dan Navigasi Penerbangan Siap Layani Peningkatan Trafik Mudik Lebaran 2023
Awal Puasa Ramadan 2023 Versi Pemerintah, Muhammadiyah Hingga NU
Kawal Perbaikan Jalan Dlingo, ADB Audiensi ke PU PESDM DIY
Gunakan Kunci Magnet, 3 Tersangka Curanmor Dibekuk
Nguri-uri Budaya, Padusan Boyolali Kembali Digelar Meriah
YKI Sosialisasi Cegah Kanker Secara Dini dan Mandiri
Beban Utang Tinggi, RI Bakal Kehilangan Generasi Terbaik
Peringati Hari Hutan Internasional, 28.800 Pohon Ditanam di Purbalingga
Tasyakuran HUT Ke-39 Kota Mungkid, Tingkatkan Kearifan Lokal Adi Luhung