Kasus Santri Tewas, Pengurus Ponpes Beri Klarifikasi

Pengurus Pondok Modern Selamat memberikan keterangan kepada media. (Foto : Unggul Priambodo)
KENDAL (KRjogja.com) - Pihak pengurus Pondok Modern Selamat yang selama kejadian bungkam, akhirnya buka suara terkait insiden yang menewaskan Dimas Khilmi (17) santri di Asrama. Tiga pengurus pondok modern yaitu Kepala Sekolah, Koordinator SDM dan guru menunjukan tempat kejadian perkara penganiayaan di Asrama Putra Blok I 458.
"Dalam kamar ini terjadi perkelahian terjadi dan disini korban meninggal," ujar Alif Setiawan koordinator SDM pesantren sembari menunjukkan kamar yang terkunci, Sabtu (14/01/2017).
Saat kejadian korban mendatangi kamar pelaku,saat itu penghuni kamar tengah siap-siap tidur. "Kejadiannya begitu cepat, kata santri yang sekamar dengan pelaku, kami tidak tau pasti kejadiannya, kami mengetahui kondisi Dimas sudah tidak sadar," lanjut Alif.
Pengurus mengaku tidak mengetahui korban dan pelaku MA (16) cekcok. "Saya tidak tahu bagaimana kondisi Dimas saat itu sebab, anak-anak sudah menggotong Dimas ke unit kesehatan sekolah," paparnya.
Karena, tidak sadar, pihak pondok melarikan Dimas ke rumah sakit RSUD Soewondo Kendal yang berjarak 3,5 Km dari Pondok. Sementara, Kepala Sekolah SMA Pondok Pesantren Modern Selamat, Ari Isnaini mengatakan, motif yang menyebabkan perkelahian karena permasalahan kedisiplinan.
Korban mendatangi pelaku di kamar karena tidak terima MA lolos dari sanksi sekolah, padahal empat teman Dimas yang melanggar menerima sangsi. "Dimas tidak terima MA yang saat itu bersama empat temannya merokok, namun yang menerima sangsi empat temannya sedang MA tidak," jelas Ari.
Diakuinya walaupun tidak ada kamera CCTV di lingkungan ponpes, Ari mengklaim bahwa, keamanan asrama sudah ketat dengan adanya jam malam yang melarang santri ke luar kamar di atas pukul 22.00 WIB. Ditambahkan, tiap satu jam, petugas keamanan selalu berkeliling asrama tiap satu jam.
Ari mengatakan, dengan adanya peristiwa tersebut pihaknya akan memperketat lagi jam malam, serta menugaskan penjaga keamanan untuk mengecek asrama tiap setengah jam. (Ung)
BERITA TERKAIT
Implan Otak Dikembangkan, Manusia Bisa Gunakan Sosmed Hanya Lewat Pikiran
Hubungan China - Amerika Memanas
Bupati Mantu Sandingkan 22 Pasangan Pengantin
Klub Tumpuan Awal Pemain Kelas Dunia
Gara-Gara ingin Tinggal di Luar Negeri, Ayah Tega Bunuh Anak
Kendala Utama Menulis Karya Ilmiah, Belum Mampu Beri Solusi Terbaru
Terkait Karyawan Lembur tak Dibayar, Ini Hasil Pemeriksaan Tim
Dudung Abdurachman Jajaki Kerjasama Bersama Militer Jepang
Garuda Indonesia Kaji Penggunaan Jilbab oleh Pramugari
Konser ‘Binangun Sobat Satru', Denny Caknan Obati Kerinduan Penggemar di Kulonprogo
Pemkab Bantul Luncurkan Rencana Umum Pengadaan
Ledakan Petasan Guncang Majenang Cilacap, Satu Orang Tewas
Kawah Gunung Bromo Keluarkan Api
Mandatori Biodiesel Dituding Penyebab Minyak Goreng Langka dan Mahal
Pentagon Deteksi Balon Mata-mata China Lintasi Amerika
KPK Telusuri Harta Kekayaan Lukas Enembe
Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Dituntut 6,8 Tahun
Diduga Meninggal Dimasukan Kantong Mayat, Ternyata Masih Hidup
Nur Asia Uno Berbagi Pengalaman Kepada Pelaku Usaha Kerajinan di TRAVEX
Mendag Larang Pedagang Jual Beras Oplosan
Gara-gara HP Hilang, Remaja Nekat Lompat dari Lantai 3