Menag: Agama dalam Kehidupan Bangsa Sangat Penting

Menag Lukman Hakim Saifuddin. (foto: doc)
JAKARTA (KRjogja.com) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima kunjungan ICMI dan tim dari Hartford Seminary. Dipimpin langsung ketua ICMI Prof Jimly Asshiddiqie, ikut dalam pertemuan ini Alwi Shihab, Andi Faisal Bakti, Yasril A Baharuddin (ICMI), serta Dr Feryal Salem, Dr Dean Ahlberg, Sennifer Ahlberg Dr Karen Bailerf, Heather Holda (Hartford Seminary).
Pertemuan ini mendiskusikan tentang pengalaman Indonesia dalam membina kerukunan umat beragama. Kepada mereka, Menag menyampaikan bahwa agama menempati posisi yang sangat penting dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara yang majemuk.
Menurutnya, agama tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. "Agama dapat menjaga keutuhan di tengah kemajemukan bangsa yang tidak sederhana," ujarnya, seperti keterangan yang dikirim, Selasa (18/10/2016).
Dalam kaitan ini, Menag mengaku Indonesia beruntung memiliki organisasi keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, serta organisasi keagamaan agama lainnya yang berfaham moderat. "Inilah yang menyebabkan sejak ratusan tahun lalu, Indonesia, dengan nilai-nilai agama, bisa hidup di tengah keragaman, bisa menerima nilai demokrasi dan nilai universal lainnya," katanya.
Selain itu, lanjut Menag, Indonesia juga kaya akan kearifan lokal dengan pesan dan nilai yang dapat menyatukan keragaman. Menurutnya, para leluluhur mampu melihat nilai keragaman dan memahami bahwa perbedaan agama bukan pemisah, sehingga mereka mampu mempersatukan keragaman yang ada.
Dikutip dari lamannya, Hartford Seminary merupakan sebuah lembaga pendidikan non-denominasi untuk studi agama dan teologi. Di sini, para sarjana saling belajar dalam lingkungan multi-iman. Hartford Seminary menawarkan program gelar dan sertifikat pascasarjana serta sertifikat kepemimpinan. Hartford Seminary juga memperkuat komunitas agama melalui program-program penelitian dan pendidikan.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi kiprah dan keberadaan Hartford Seminary yang terus mencoba mencari titik persamaan antar agama dalam menata kehidupan beragama yang lebih baik dan damai. (*)
BERITA TERKAIT
Tiru Indonesia, Filipina Ikut Larang Ekspor Mineral Indonesia
Jelang Ramadan, PBNU Harap Ketegangan Politik Mereda
Yaqut Qoumas Minta Jangan Gunakan Agama Untuk Berpolitik
DPRD Purworejo - FH UAD 'Susun' Raperda Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Terbagi Dalam 3 Dapil, Jumlah Anggota DPRD Kota Magelang 25
Gerakan Bunda Literasi Dongkrak SDM Keseluruhan
Ramadan Djoewara #2 di THE 1O1 Yogyakarta Tugu
Kirab Mata Air, Bupati Klaten Sebar Udik- Udik
Siswa SMP N 1 Pleret Ukir Prestasi di Popda DIY
Donor Darah di Plaza Malioboro
Rilis Kinerja dan Pemusnahan BB, Polresta Jaga Keamanan Kondusif Jelang Ramadan
8 Pendaftar Bersaing Ketat Seleksi Direktur PDAM Sukoharjo
Bandara dan Navigasi Penerbangan Siap Layani Peningkatan Trafik Mudik Lebaran 2023
Awal Puasa Ramadan 2023 Versi Pemerintah, Muhammadiyah Hingga NU
Kawal Perbaikan Jalan Dlingo, ADB Audiensi ke PU PESDM DIY
Gunakan Kunci Magnet, 3 Tersangka Curanmor Dibekuk
Nguri-uri Budaya, Padusan Boyolali Kembali Digelar Meriah
YKI Sosialisasi Cegah Kanker Secara Dini dan Mandiri
Beban Utang Tinggi, RI Bakal Kehilangan Generasi Terbaik
Peringati Hari Hutan Internasional, 28.800 Pohon Ditanam di Purbalingga
Tasyakuran HUT Ke-39 Kota Mungkid, Tingkatkan Kearifan Lokal Adi Luhung