Dibutuhkan Masyarakat, Kenristekdikti Dorong Inovasi Kesehatan

user
tomi 07 November 2018, 16:20 WIB
untitled

JAKARTA, KRJOGJA.com - Penelitian dan inovasi adalah faktor yang memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing bangsa. Indonesia sebagai negara yang dikenal sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa tidak akan selamanya bergantung pada ekonomi untuk sumber daya alam ini. Pergeseran paradigma dari ekonomi berbasis sumber daya menjadi ekonomi berbasis penelitian dan inovasi tidak dapat dihindari lagi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan ada beberapa masalah penelitian yang masih perlu ditangani di Indonesia, terutama terkait dengan sumber daya manusia, jumlah rasio antara peneliti di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, tumpang tindih penelitian dan hubungan antara penelitian dan industri, serta kesenjangan antara penelitian dan pemanfaatannya.

“Para peneliti harus terus berusaha untuk menciptakan cara-cara baru untuk mendukung pembangunan nasional secara keseluruhan, oleh karena itu penelitian harus diarahkan pada inovasi dan respon cepat terhadap kebutuhan masyarakat. Salah satu inovasi yang sangat dibutuhkan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat adalah inovasi di bidang kesehatan dan obat-obatan,” ujar Menristekdikti saat sambutan pada Acara Peresmian Program Novartis Young Innovators’ Camp (NYIC) di Jakarta kemarin (6/11).

Terkait Program NYIC, Menristekdikti mengatakan bahwa kesehatan dan obat-obatan adalah salah satu dari 10 bidang prioritas dalam Rencana Induk Penelitian Indonesia (RIRN) 2017-2045. Oleh karena itu peluncuran Novartis Young Innovators ’Camp sangat sesuai dengan RIRN.

Nasir menjelaskan bahwa inisiatif Novartis Indonesia, untuk meluncurkan Novartis Young Innovators 'Camp (NYIC) sebagai program pengembangan untuk meningkatkan dan meningkatkan keterampilan inovasi talenta muda.

“Program ini menargetkan para peserta adalah lulusan baru universitas yang ingin mengembangkan diri, memulai jalur inovasi, dan membuat kontribusi yang signifikan di sektor farmasi dan kesehatan,” jelas Nasir.

Selain itu, Menristekdikti berharap acara ini akan berfungsi sebagai forum untuk bertukar ide, berbagi pengalaman, pemecahan masalah dan diskusi bagaimana membawa hasil penelitian di antara talenta muda dalam perawatan kesehatan ke hilirisasi dan komersialisasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. (Ati)

Kredit

Bagikan