Penangkaran Burung Kokoan, Warga Petulu Pakai Dana Desa

user
tomi 07 Juli 2018, 18:17 WIB
untitled

GIANYAR, KRJOGJA.com - Guna mengantisipasi wisatawan yang datang ke kampung Petulu untuk melihat burung Kokokan, warga Petulu bangun penangkaran burung,dengan menggunakan dana desa.

"Ini untuk memberdayakan masyarakat dan kembangkan desa wisata. Besarnya dana desa sebesar Rp259 jut, " kata Kepala Desa petulu Tjokorda Agung Setia Dharma yang didampingi Kepala Banjar Petulu Gunung Made Rawo di Lokasi penangkaran di Desa Petulu,Gianyar Bali Sabtu (07/07/2018)

“Penggunaan dana desa ini atas kesepakatan warga,  karena tujuannya juga untuk pemberdayaan masyarakat desa Petulu melalui program padat karya tunai (PKT), ” jelas Tjokorda.

BACA JUGA :

Mendes PDTT: Dana Desa bisa untuk Beasiswa

Pemanfaatan Dana Desa Harus Bermanfaat


Ide penangkaran ini awalnya untuk menyelamatkan anak-anak burung Kokohan yang ditinggalkan induknya, juga untuk memuaskan para turis yang ingin melihat burung Kokohan yang hanya muncul pada bulan Oktober hingga Maret.

Sebenarnya burung Kokokan ,banyak berkeliaran di bulan Oktober serta Maret,untuk mengantisipasi,kecewa nya wisatawan yang ke lokasi dan tidak bertemu Kokokan ketika datang ke Desa Petulu,maka dibuatlah penangkaran ini.

Kokokan banyak berkeliaran di jalan-jalan desa Petulu, sehingga menarik perhatian wisatawan.  Sementara dibulan lainnya sepi.

"Makanya penangkaran ini dibuat untuk memuaskan wisatawan yang ingin melihat burung Kokohan diluar musimnya, ” ujar Tjokorda.

Upaya ini, lanjutnya,  diharapkan bisa meningkatkan pendapatan daerah dari restribusi yang dipungut dari turis atau wisatawan yang datang. Wisata burung Kokohan ini sudah ada sejak tahun 1965. Berkat pengembangan wisata Kokohan ini,  Desa Petulu menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden Suharto dan Presiden SBY pada tahun 2005.

Di desa Petulu sendiri,  selain hasil dari wisata burung Kokohan juga, pendapatan desa juga diperoleh dari hasil kerajinan ukiran,  patung dan lukisan. “Pengelolaan penghasilan dari pengembangan dana desa ini kerjasama dengan Badan Usaha milik Desa (BumDes)," Pungkas Tjokorda.(ati)

Kredit

Bagikan