Padat Karya Tunai Kurangi Pengangguran di Desa

Pembuatan subak menggunakan dana desa (Istimewa)
GIANYAR, KRJOGJA.com - Program Padat Karya Tunai (PKT) tampak terlihat di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Seperti di dua desa yaitu Singakerta dan Sayan yang dikunjungi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, Jumat (6/7) kemarin.
Sekarang ini pemerintah memang mendorong dan pelaksanaan PKT di daerah-daerah. Program yang bertujuan menyerap tenaga kerja di desa-desa ini, diklaim masyarakat bermanfaat mengurangi pengangguran di desa-desa. Di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Salah satu program PKT dilaksanakan untuk pembuatan saluran irigasi subak delod desa yang bersumber dari dana desa sebesar Rp 78.364.860.
Pengerjaannya menyerap tenaga kerja sebanyak 22 orang, dengan upah untuk tukang sebesar Rp.100.000 dan buruh Rp. 80.000. Dilakukan secara swakelola dengan waktu pengerjaan 90 hari.
Kepala Subak Desa Singakerta, Gusti Ngurah Gede merasakan langsung manfaatnya program PKT dari dana desa. "Dengan adanya UU Desa, pemerintah beri bantuan yang bermanfaat untuk masyarakat kecil dan dampaknya terasa oleh kami anggota Subak," ujarnya saat di temui di Desa Singakerta.
Subak untuk 86 KK dengan luas lahan 45 hektar ini, menghasilkan produksi 50 kg gabah/are. Subak ini terletak di samping jurang sehingga airnya tidak mengalir.
"Subak kami dari segi wilayah terlalu luas karena paling hilir dari 16 subak yang ada, dengan pembuatan irigasi ini diharapkan akan mempermudah aliran air," ujarnya.
Sama halnya dengan Desa Singakerta, di Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar pun merasakan betul manfaat program padat karya dengan dana desa. Seperti yang dikatakan I Dewa Gede Agung, Kepala Desa Sayan, dana desa bermanfaat bagi tingkat perkembangan di desa.
"Tahun ini dialokasikan 289 juta untuk jalan lingkungan dengan paving , dengan panjang jalan 1446 m. Jalan ini membuka akses masuk ke areal pendidikan (SD, TK), Puskesmas, sarana olahraga, jalur pertanian dan pariwisata di tengah sawah."
Pengerjaan dilakukan selama 60 hari dengan menyerap tenaga kerja sekitar 36 orang dengan upah tukang Rp.120.000 dan buruh Rp.90.000 ribu. (Ati)
BERITA TERKAIT
Stigma Inflasi
Zodiak: Sedang Menjalin Hubungan dengan Cancer? Hindari Sikap Ini
Darmiah, Jamaah Tuna Netra Tak Patah Semangat ke Tanah Suci
Pemilu 2024, Ekonomi RI Positif
Artificial Intelligence Sahabat Terbaik Bisnis Modern? Masa Depan akan Membuktikannya
Peran Keterlibatan Karyawan dalam Meningkatkan Produktivitas Pada Era Bekerja Online
Jamaah Belum Pakai Ihram Perlambat Keberangkatan ke Makkah
Alhamdulillah Penyandang Disabilitas Bisa Tunaikan Haji
Api Dharma di Candi Mendut, Ratusan Bhikku Bacakan Paritta dan Doa
Anak 16 Tahun Jangan Dinikahkan
Pabrik Ekstasi di Semarang Digrebek, Jaringan Banten Dibongkar, Ribuan Pil Disita
Warga Tolak Kunjungan ICTOH ke Desa Tahap
Ribuan Jemaah Indonesia Salat Jumat Perdana di Masjidil Haram
Bulutangkis Piala GKR Hemas Tandingkan Semua Kelompok Umur
Mengenal Lebih Dekat Sakura School Simulator: Keajaiban Virtual Para Pemain Game
Pemkab Sukoharjo Berikan 1.140 Titik Bantuan Non Fisik
MWCNU Gamping Adakan Pelantikan Bersama Ranting dan Banom NU
Perdagangan Hewan Kurban Wajib Miliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan
Peserta ICTOH Melihat Area Alih Tanam
Gaji ke-13 Cair Pekan Depan, Ini Pesan Akademisi
Kejurnas '2nd Magelang Championship 2023' Diikuti 1.400 Atlet dari Banyak Daerah