Cuaca Tak Tentu, Yogya Masuk Wilayah Hari Tanpa Hujan Ekstrem

Warga di wilayah Gunungkidul kesulitan mencari air bersih.
JAKARTA, KRJOGJA.com - Sejumlah daerah dilanda hujan lebat disertai angin kencang akhir-akhir ini, sedangkan di daerah lain, sudah masuk ke musim kemarau, bahkan sudah menimbulkan kekeringan. Salah satu daerah yang terdampak kekeringan adalah Daerah Istimewa Yogjakarta.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir, sejak 18 Juni, hujan lebat, petir, angin kencang, serta gelombang tinggi disebabkan sirkulasi siklonik yang terbentuk di sebelah barat Sumatera. Siklonik itu membawa masa udara basah dari Samudra Hindia. Akibatnya, pembentukan awan hujan mudah terjadi di hampir seluruh Indonesia Barat dan Tengah serta sebagian wilayah Papua.
Namun, masyarakat di beberapa daerah perlu mewaspadai potensi kekeringan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan Kabupaten Gunung Kidul di Daerah Istimewa Jogjakarta didera kekeringan signifikan. Wilayah yang terdampak meliputi 11 kecamatan. Yakni, Kecamatan Girisubo, Ngelipar, Paliyam, Panggang, Purwosari, Rongkop, Tanjungsari, Tepus, Ngawen, Ponjong, dan Gedangsari.
Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, meski tersebar luas, potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat tidak merata di seluruh Indonesia. Ada beberapa wilayah yang mengalami hari tanpa hujan (HTH) ekstrem selama lebih dari 60 hari.
Wilayah-wilayah tersebut, antara lain, Jawa Tengah bagian utara, Yogjakarta, Jawa Timur bagian timur, Bali, dan Nusa Tenggara. "Jadi, Yogjakarta masuk di wilayah dengan HTH ekstrem," kata Hary, Rabu (27/06/2018).
Hari tanpa hujan tersebut, lanjut dia, terjadi di wilayah dengan curah hujan di bawah 50 milimeter per 10 hari. Berdasar analisis dasarian ketiga BMKG Juni 2018, wilayah lain dengan curah hujan serendah itu, antara lain, sebagian Riau, Majalengka, sekitar Cirebon, Jawa Tengah bagian timur sampai Bali bagian barat, Nusa Tenggara, dan Papua Barat bagian selatan.
"Juga sebagian besar Papua, kecuali sekitar Pegunungan Jaya Wijaya," ujar Hary.
Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, kekeringan di Kabupaten Gunung Kidul mengganggu kehidupan setidaknya 32 ribu kepala keluarga (KK) atau 96.423 jiwa. Masyarakat di lokasi itu sangat membutuhkan bantuan air bersih. Sutopo memperkirakan kemarau berlangsung hingga Oktober mendatang. "Ini dapat menimbulkan berbagai masalah terkait penyediaan air bersih," katanya.
BPBD Kabupaten Gunung Kidul sejauh ini berupaya mendistribusikan air bersih sebanyak 5.000 liter. Dimuat dalam 3.360 truk tangki air bersih dengan distribusi 24 mobil tangki air per hari. Sudah ada 6 unit armada mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter lengkap dengan diesel pompa air, pipa, dan slang. "Pendistribusian air bersih sudah dimulai tanggal 4 Juni sampai sekarang," jelas Sutopo.(*)
BERITA TERKAIT
Kerajinan Teraso Muntilan Makin Diminati Masyarakat
Sembuh dari Cedera, Delvintor Siap Hadirkan Laga Kompetitif pada Gelaran MXGP 2023
Komisi X Setujui Pagu Indikatif Program dan Anggaran Kemendikbudristek 2024
Jika Kelelahan Tawaf, Jamaah Boleh Beristirahat Meski Belum Tujuh Putaran
GIR Indonesia Adakan Munas Sekaligus Ulang Tahun di Yogyakarta
Canangkan Kampus Ramah Lingkungan, Polimarin Ground Breaking Kampus Baru
Kemantren Jetis Gelar Pelatihan Budidaya Anggrek Lanjutan
Rakerda Dekopinda Bantul: Tantangan Koperasi Semakin Berat
Haramain Express, Kereta Cepat Penghubung 2 Kota Suci
Kepala BPSDM Perhubungan Lepas 94 Lulusan Perwira Siswa PIP Semarang
GKR Hemas Serahkan Mobil Operasional Yayasan Jantung Indonesia DIY
Djarum Kudus Rebut 12 Juara di Polytron Walikota Solo Cup
Ini Alasan Hary Tanoesoedibjo Dukung Ganjar Pranowo Menangkan Pilpres 2024
Rumah Sakit Diminta Segera Lakukan Digitalisasi Layanan Kesehatan
Dengan 'Sapa Hatimu Cinta', drg Klis Kondho Taliningrum Masuk Nominasi Nakes Teladan
Kasus Korupsi BUM Desa Berjo, Kejari Karanganyar Ajukan Kasasi
Esport Mobile Legends Tournament Unwidha Klaten Gempar
Peringati Hari Bhayangkara, Polres Karanganyar Bersihkan Masjid Dan Gereja
DIY Terbanyak Menyelesaikan Sertifikat Tanah
Satkamling Dukuh Bedali Wakili Kabupaten Sukoharjo
Pesanan Hewan Kurban Semakin Meningkat