Menag Minta Waspadai Ekstrimisme Beragama

Lukman Hakim Saifuddin (Istimewa)
JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta semua masyarakat untuk mewaspadai ekstrimisme beragama. Karena itu, seluruh sumberdaya pendidikan Islam di lingkup Kementerian Agama RI diminta merespon dua isu besar terkini yang dapat mengancam keberagamaan dan nasionalisme.
"Isu terbesar yang dihadapi pendidikan Islam adalah ekstrimisme. Semua peserta yang berasal dari seluruh Indonesia memahami betul bahwa apapun yang disepakati di Rakornas ini harus beemuara pada dua hal tersebut," kata Menag saat Rakornas Pendidikan Islam yang digelar Dirjen Pendidikan Islam Kementeriam Agama RI, di Hotel Mercure Ancol Jakarta, (14/3/2018).
Mengingat perkembangan terkini yang cukup mengkhawatirkan, Menag meminta
hal pertama adalah tentang moderasi islam. Dunia keislaman belakangan ini diwarnai ekstrmisme yang mengancam kebangsaan. "Kelompok ini memahami dalil-dalil secara tekstual semata dengan mengabaikan konteks. Dengan cara itu mereka cenderung tidak menerima penafsiran dan kondisi kontekstual."
Sementara di kutub yang lain begitu liberal mendewakan nalar dan mengabaikan teks. Dua kutub ini dibenturkan sehingga terjadi konflik atas nama agama di negara ini. Karena itulah, semua pendidik agama islam harus menjadi agen penjaga moderasi.
Menag menjelaskan isu yang kedua adalah membangun, menjaga, dan merawat kesadaran bahwa beragama adalah juga berindonesia dan sebaliknya. Sebagai muslim harus memiliki keyakinan bahwa beragama adalah dalam rangka menjaga kebangsaan. Berkebangsaan adalah wujud pengamalan agama Islam.
“Waspadai paham keagamaan yang anti kebangsaan. Misalnya yang menganggap menyanyi Indonesia raya, hormat bendera, atau Pancasila haram. Sebaliknya, sebagai muslim juga harus menolak regulasi yang secara esensial melabrak agama,” tambahnya. (Ati)
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru