Ekonomi Digital Pengaruhi Bidang Ketenagakerjaan

Istimewa
JAKARTA, KRJOGJA.com - Era ekonomi digital saat ini akan membutuhkan transformasi di bidang industri dan ketenagakerjaan sehingga kalau tidak siap menghadapi perubahan tersebut, perusahaan bisa menjadi syok dan bangkrut.
"Jadi, era ekonomi digital akan mempengaruhi banyak hal di bidang ketenagakerjaan. Industri akan dipaksa bertransformasi menjadi industri model baru yang berbasis teknologi. Jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa mengalami guncangan industrial," kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ketenagakerjaan di Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Transformasi industri, menurutnya, penting agar bisa dikelola dengan baik. Itu juga akan mengubah karakter tenaga kerja dimasa depan. Selain itu, di bidang tenaga kerja juga mengalami syok jika tidak bisa mengikuti perubahan teknologi tersebut. Perubahan itu juga akan membunuh sebagian jenis pekerjaan dimasa kini namun akan menumbuhkan pekerjaan-pekerjaan baru di masa depan.
Pekerjaan-pekerjaan baru itu disebutnya membutuhkan penguasaan keterampilan baru sehingga pemerintah akan menggenjot akses kepada pelatihan vokasional bagi para pekerja. Karena itu, Hanif berharap agar pihak swasta dapat berinvestasi kepada peningkatan keterampilan tenaga kerja baik melalui penyelenggaraan pelatihan maupun melalui program pemagangan.
"Industri harus memimpin dalam investasi sumber daya manusia. Di negara maju investasi SDM dari industri ini mencapai 70 persen, baru sisanya 30 persen dilakukan pemerintah. Di Indonesia belum, masih dilakukan secara bertahap," kata Hanif.
Menteri Hanif menambahkan tentang adanya tiga hal yang harus diperhatikan secara serius terkait pembangunan ketenagakerjaan, yaitu kualitas, kuantitas, dan lokasi. Kualitas berkaitan dengan bagaimana memastikan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. (Ful)
BERITA TERKAIT
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
Siswa PKL SMKS Perindustrian Yogyakarta Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Jatuh 5 Februari 2023, Begini Sejarah Tradisi Cap Go Meh
Lanjutkan Kiprah di Abad ke-2 Usianya, NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia
YIA Siap Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023
Cegah Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Perlu Menyesuaikan HPP
Sepak Bola Indonesia Sudah Terlalu Lama Kotor
Peringkat Korupsi Dunia, Indonesia Anjlok ke Posisi Nomor 110
BRI Kembali Buka Kesempatan Beasiswa S2 Bagi Journalist
Mayora Group Career Exhibition Pasar Kerja Diwarnai Ketidaksesuaian
Pariwisata Pulih, Kunjungan Wisman ke DIY Naik Tiga Kali Lipat Pada Desember 2022