Pertamina Atasi Tumpahan Minyak di Karawang

Istimewa
JAKARTA, KRJOGJA.com - PT Pertamina (Persero) terus berupaya secara intensif dan maksimal untuk mengatasi kebocoran gas yang menimbulkan gelembung udara di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Jawa (ONWJ).
Berbagai upaya juga dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan dengan mengerahkan 27 unit kapal dan alat penangkap tumpahan minyak (oil boom) di Perairan Pantai Utara Jawa, Karawang Jawa Barat.
"Kami juga terbuka dengan bantuan dan peralatan dari SKK Migas maupun dari instansi lain, termasuk dari KKKS. Sekarang semuanya bekerja secara maksimal di lapangan,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman di Jakarta, Selasa (23/07/2019).
Menurut Fajriyah Usman, penanganan bocoran gas di sumur yang dioperatori Pertamina Hulu Energi ONWJ ini dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang kredibel, kompeten dan memiliki pengalaman yang baik dalam menangani masalah yang sama.
Dalam menangani tumpahan minyak Pertamina dibantu oleh Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia yang ahli dan spesialis menanganinya. Selain itu, juga dilibatkan Boot & Coots, perusahaan asal Amerika Serikat yang telah memiliki pengalaman dalam menyelesaikan peristiwa di Gulf Mecixo.
“Seluruh upaya tersebut sebagai komitmen dan keseriusan Pertamina dalam mengatasi peristiwa di sumur migas lepas pantai tersebut baik dari aspek operasional maupun lingkungan hidup,” jelas Fajriyah.
Kasubdit Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan, Een Nuraini Saidah mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terjadinya tumpahan minyak di wilayah kerja PHE ONWJ sejak akhir pekan kemarin.
"Kemenhub sudah melakukan sejumlah langkah-langkah antisipasi guna mempercepat penyelesaian tumpahan minyak tersebut. Koordinasi sudah dilakukan dengan pihak Pertamina," kata Een Nuraini.
Dalam rapat yang digelar di Kementerian Perhubungan, Senin (22/07/2019) kemarin, juga membahas tentang kemungkinan menaikkan status kejadian tumpahan minyak milik PHE ONWJ tersebut. Namun hingga hari ini masih ditetapkan dalam level tier 1, karena dianggap masih bisa ditangani Pertamina bersama tim yang dilibatkan.
Een juga mengungkapkan, pihaknya sudah mendapat laporan dari Pertamina bahwa dalam penanggulangan tumpahan minyak di Anjungan Lapas Pantai YY milik PHE ONWJ melibatkan pihak konsultan yakni Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia untuk strategi penanganan tumpahan minyak agar efektif, karena penangannya harus cepat dan dalam waktu singkat. (Imd)
BERITA TERKAIT
BKN Gelar CAT Seleksi Penerimaan 4.213 Penyuluh Keluarga Berencana untuk BKKBN
Mendikbudristek: Jangan Gunakan Test Calistung dalam Penerimaan Calon Siswa SD
Transformasi Diklat, Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom
Alokasi Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Membiayai KIP Kuliah
Partai Berkarya Tetap Konsisten Memberikan Pengabdian untuk Bangsa
UAD Bermitra dengan 11 PT Luar Negeri
Tambah Daya Listik Hingga 5.500 VA Kok Cuma Rp 200 Ribu?
Safari Tarawih Di Gedung DPRD Kulonprogo, Pj Bupati Imbau Pejabat Hidup Sederhana
Fatalitas Tinggi Akibat Virus Marburg, RI Waspada
Bertema Budaya, Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 Sudah Mulai
Laga PSIS Lawan Persebaya Digelar, Aparat Keamanan Semarang Disibukkan Suporter Bonek
7 Angkringan Enak Harga Terjangkau di Sukoharjo, Cocok untuk Berburu Takjil
Erick Thohir Bertemu FIFA, Cari Solusi Soal Penolakan Timnas Israel
Pemudik Bakal Naik, Ditjen Hubla Turut Berperan Aktif Mempersiapkan Angleb 2023
Ini Bahaya yang Mengintai Jika Menyimpan Bahan Mercon, Simak Sejarahnya
Klaim Bebas BPA Kemasan Non Polikarbonat, Berpotensi Bahayakan Konsumen
Safari Tarawih 1444 H Pemkab Kulonprogo, Ini Jadwalnya
Mengenal Desa Modern Berbasis Digital di Desa BRILian Mijen Kudus
Diduga Salah Tangkap Terdakwa Klithih Gedong Kuning, Ortu Desak Kawalan Kompolnas
Keikutsertaan Timnas Israel Tak Ada Kaitannya dengan Politik RI ke Palestina
Untung yang Tidak Beruntung, Akhiri Hidup Terjun ke Sungai Kalibulan