2.040 Botol Miras Ilegal Diamankan di Perbatasan RI-PNG

2.040 botol miras ilegal diamankan di perbatasan RI-PNG.
PAPUA, KRJOGJA.com - Sebanyak 2.040 botol Miras ilegal berhasil diamankan oleh Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad ketika melaksanakan pemeriksaan terhadap kendaraan yang melintas di jalan Trans Papua perbatasan RI-PNG, tepatnya di depan Pos Samleber, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua, Sabtu (31/8/2019).
Baca Juga: Aksi Damai, Tari Gambyong Yogya di Titik Nol untuk Papua
Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad, Mayor Inf Rizky Aditya, S.Sos., M.Han., dalam rilis tertulisnya di Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua menjelaskan, bahwa dalam rangka menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan RI-PNG khususnya Kabupetan Merauke, Satgas Yonif MR 411 Kostrad melaksanakan pemeriksaan terhadap kendaraan yang melintas di jalan Trans Papua guna mencegah peredaran barang-barang terlarang.
“Sebanyak 8 personel Pos Samleber yang dipimpin oleh Serka Agus Kartika melaksanakan pemeriksaan terhadap kendaraan yang melintas dijalan trans Papua, pukul 17.00 WITA telah diberhentikan sebuah truk Dyna Warna Kuning plat no DD 8440 TY karena terlihat mencurigakan,” ucapnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur yang berlaku, berhasil diamankan sebanyak 2.040 botol Miras berbagai merek yang di bawa oleh warga Boven Digoel berinisial MS (41 tahun) beserta dua penumpang, selanjutnya pelaku beserta barang bukti di bawa ke Pos Samleber untuk dilaporkan ke Komando atas.
Mayor Inf Rizky menegaskan bahwa seluruh jajaran Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad yang berada di pos-pos telah berkomitmen untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kegiatan ilegal, guna memberantas segala macam peredaran barang-barang terlarang seperti Miras ataupun Narkoba di perbatasan RI PNG.
Baca Juga: Ini Dia Inisial 28 Tersangka Kerusuhan di Jayapura
“Kami ingin suasana di perbatasan ini aman dan kondusif, sebab Miras ini tidak hanya berdampak kepada perorangan namun juga dalam kehidupan sosial, serta merupakan faktor penyebab terjadinya aksi kerusuhan, perkelahian, hingga kecelakaan di jalan raya,” ujar alumni Akmil 2003 tersebut.(*)
BERITA TERKAIT
Kerajinan Teraso Muntilan Makin Diminati Masyarakat
Sembuh dari Cedera, Delvintor Siap Hadirkan Laga Kompetitif pada Gelaran MXGP 2023
Komisi X Setujui Pagu Indikatif Program dan Anggaran Kemendikbudristek 2024
Jika Kelelahan Tawaf, Jamaah Boleh Beristirahat Meski Belum Tujuh Putaran
GIR Indonesia Adakan Munas Sekaligus Ulang Tahun di Yogyakarta
Canangkan Kampus Ramah Lingkungan, Polimarin Ground Breaking Kampus Baru
Kemantren Jetis Gelar Pelatihan Budidaya Anggrek Lanjutan
Rakerda Dekopinda Bantul: Tantangan Koperasi Semakin Berat
Haramain Express, Kereta Cepat Penghubung 2 Kota Suci
Kepala BPSDM Perhubungan Lepas 94 Lulusan Perwira Siswa PIP Semarang
GKR Hemas Serahkan Mobil Operasional Yayasan Jantung Indonesia DIY
Djarum Kudus Rebut 12 Juara di Polytron Walikota Solo Cup
Ini Alasan Hary Tanoesoedibjo Dukung Ganjar Pranowo Menangkan Pilpres 2024
Rumah Sakit Diminta Segera Lakukan Digitalisasi Layanan Kesehatan
Dengan 'Sapa Hatimu Cinta', drg Klis Kondho Taliningrum Masuk Nominasi Nakes Teladan
Kasus Korupsi BUM Desa Berjo, Kejari Karanganyar Ajukan Kasasi
Esport Mobile Legends Tournament Unwidha Klaten Gempar
Peringati Hari Bhayangkara, Polres Karanganyar Bersihkan Masjid Dan Gereja
DIY Terbanyak Menyelesaikan Sertifikat Tanah
Satkamling Dukuh Bedali Wakili Kabupaten Sukoharjo
Pesanan Hewan Kurban Semakin Meningkat